Cerita Dewasa Badan Hangat Sekretaris Cantik |
Pernikahan kami telah jalan nyaris 5 th. lamanya tapi kami belum juga di karuniai momongan, serta bukanlah karna tanpa ada argumen tapi karna kami sendiri yang memakai alat kontrasepsi. Sesungguhnya bukanlah saya tapi istriku yang senantiasa memakainya dia katakan masih tetap belum juga siap untuk merawat seseorang anak, walau sebenarnya jalinan intim kami seperti narasi seks tiap-tiap pasangan yang lain.
Istriku serta saya terasa senang tiap-tiap kami lakukan adegan seperti dalam narasi seks itu, tapi istriku tidak inginkan ada anak diantara kami. Sehari-hari kerjanya cuma kumpul dengan beberapa rekannya seperti gadis yang belum juga menikah saja, serta saya cuma dapat memandangnya tanpa ada dapat memberinya teguran bukannya mengapa tapi saya telah lelah tiap-tiap saya tegur kamipun jadi berkelahi.
Bahkan juga kadang-kadang istriku ngambek dengan pulang ke rumah orang tuanya, serta akupun jadi tujuan mereka. Terlebih ibu istriku yang masih tetap memanjakan anaknya seperti gadis remaja saja, saya cuma dapat diam terima semua. Akupun sadar bila saya jadi direktur karna perusahaan itu punya keluarga istriku, dalam hati sesungguhnya saya telah tidak tahan sekali lagi dengan sikap istriku.
Tapi untungnya Nana demikian baik dia senantiasa dengarkan keluh kesahku, serta seringkali juga dia memberi input padaku hingga saya terasa sedikit tambah baik. Saya rebahkan badanku diatas sofa dalam ruangku di kantor “Maaf pak.. sebentar sekali lagi ada rapat” Mendadak Nana mengagetkan saya, saya selekasnya bangun “Apa rapatnya saya cancel saja pak.. ” Mungkin saja dia kasihan melihatku tampak capek.
Saya memandangnya serta berkata “Tidak usah Na.. sebentar sekali lagi saya ke ruangan rapat” Dengan langkah gontai akupun menuju tempat rapat. Mungkin saja ini yaitu waktunya saya untuk rehat sesaat dari tingkah istriku karna saya juga akan pergi ke luar kota untuk masalah pekerjaan dari perusahaan, serta saya telah punya niat untuk menggunakan saat di sana sepanjang satu minggu.
Demikian saya sampaikan maksudku istriku seperti umum tidak memperdulikan apa yang saya katakan kepadanya, serta akupun pergi tanpanya mengantarku bahkan juga saat saya ingin pergi dia masih tetap saja molor. Barusan malam dia pulang larut bahkan juga saya rasa dia pulang lebih dari jam 3 pagi barusan, layak saja masih tetap ngantuk. Hingga di bandara Nana telah tampak menungguku.
Dia memanglah belum juga sempat telat didalam lakukan pekerjaan “Pagi pak.. ” Tuturnya sembari tersenyum ” Iya pagi Na.. nampaknya anda senang pagi hari ini.. ” Dia segera menjawabku “Ya iyalah pak.. ini kan pekerjaan sekalian berlibur di Bali juga.. ” Tuturnya sembari selalu jalan sembari mendorong ranselnya, saya tersenyum lihat tingkahnya yang lucu.
Hingga di Bali Nana demikian semangat kamipun menuju hotel tempat kami juga akan membuat pertemuan dengan klian kami, karna mereka memanglah satu diantara client yang datang dari luar negeri serta pilih Bali untuk meeting yang juga akan diselenggarakan. Saya selekasnya istirahat didalam kamarku, sedang Nana ada di kamar yang lain. Karna meeting yang perlu saya datangi masih tetap besok jadi hari ini saya bebas lakukan apa sajakah.
Agen Poker Online
Tidak merasa saya tertidur hari itu, sekitaran jam 2 siang Nana datang ke kamarku. Sesudah saya buka pintu kamar diapun masuk “Saya sangka dari barusan ayah berjalan-jalan sendirian.. jadi hanya didalam kamar seharian” Akupun selekasnya masuk dalam kamar mandi untuk bersihkan muka, sesudah saya keluar saya lihat Nana duduk di sofa dalam ruang ini serta diapun membukakan gorden dalam kamarku.
“Sebenarnya barusan ada room service tapi saya katakan bila tidak ingin di ganggu dahulu.. ” Dia lihat ke arahku “Jadi ayah belum juga makan.. ” Saya tersenyum serta mengiyakan “Ya telah kita makan diluar saja Na.. tunggulah ya saya ubah pakaian dahulu.. ” Sesudah ubah pakaian akupun mengajak Nana pergi keluar, tapi masih tetap di lokasi hotel tempat kami bermalam.
Di restoran hotel itu kami makan, serta kemudian kami jalan-jalan di tepi pantai tidak jauh dari hotel kami “Na.. mengapa anda tidak bawa pacar anda.. kan bagus tuch jadi ada yang nemenin.. sama saya selalu entar bosen lho.. ” Nana manyun tidak menjawab “Hei.. kok jadi.. ” Belum juga saya lanjutkan kata-kataku dia telah katakan “Siapa juga yang miliki pacar.. ayah ini ada-ada saja.. ” Tuturnya serta saya tahu mengapa dia manyun barusan.
Tapi bila di bebrapa saksikan cantik dia juga saat manyun sesuai sama itu, serta tak tahu memperoleh keberanian darimana saat kami hingga didalam kamarku, saya mendekat serta menciumnya “Aaaaaggghhh….. aaaggghhh… Na… aaaaggghhhh.. ” Saya berupaya menarik badanku, tapi saat tangan Nana malah mendekapku lebih erat. Waktu itu juga saya menarik badannya hingga terjatuh pada tempat tidur yang pas ada di sebelahnya.
“Maaf Na.. saya tidak punya maksud kuraang ajar…samaa.. ” belum juga pernah saya meneruskan perkataanku, Nana telah menjawab “Pak.. sesungguhnya dari dahulu saya sukai sama ayah.. serta Nana memanglah menginginkan mengerjakannya dengan ayah.. ” Tuturnya lantas diapun kembali mencium bibirku, hangatnya sentuhan yang di beri Nana padaku buat saya makin bergairah.
Dengan lembut saya buka bajunya lantas kembali saya menciumnya tetapi kesempatan ini bukanlah sekali lagi di bibirnya, tapi di tiap-tiap lekuk badannya. Saat mulutku ada di buah dadanya serta akupun mengisap putingnya “OOouuggggh…. ooouuuuggghh… paaaak…. aaaaaggggghhh… aaagagggggghhhhh… aaaaagggghhh… aaaaggghhh…” Dia mendesis seperti ular yang siap memangsa.
Seperti dalam adegan narasi seks kontolkupun menyelusup masuk kedalam memeknya “Uuuggghh.. pelaaan paaak… aaagggghh… aaaaggggghhh…” Saat saya hentikan pergerakanku Nana jadi menggoyangkan pantatnya dari bawah, sampai akupun turut bergerak diatas badannya makin lama makin cepat pergerakanku bahkan juga saya demikian keras mengerang nikmati permainan seks kesempatan ini.
Saat saya menarik kontolku serta tidak memasukkannya sekali lagi pada memeknya, Nana merengek seperti anak kecil “Pak.. sekali lagi dong.. aaayooo… aagggghhh… aagghh…” Akupun selekasnya memasukkannya sekali lagi, serta kembali bergoyang waktu itu juga Nana kembali mendesah bahkan juga kesempatan ini lebih keras dari barusan “OOuuugggh… yaaachhh.. paaakkk.. aaagghh… nikmaaaat… aaggghh…”.
Baca Juga : Cerita Dewasa Enaknya Badan Mulus Ibu Muda
Dia selalu saja mendesah hingga pada akhirnya akupun nikmati klimaks, dengan erat saya peluk badannya “OOouugghh… Naaaa… aaaaggghhh… aaaagggghhh… aaaggghh…” Muncrat waktu itu juga sperma dalam kontolku, merasa kental serta demikian banyak keluarnya. Akupun terasa demikian senang serta saya memandang muka Nana yang masih tetap tampak lelah, gadis dapat memberi kenikmatan yang sampai kini saya kehendaki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.