Minggu, 31 Desember 2017

Cerita Dewasa Menikmati Tubuh Menantuku Yang Bohay

           Cerita dewasa - Kesempatan ini saya juga akan bercerita pengalaman saat diriku nikmati badan menantuku di hari pernikahannya. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Segera saja yuk baca serta simak baik-baik narasi saat ini. Dina mematut diri dimuka cermin. Ini yaitu hari yang paling di nantikannya, hari pernikahannya. Terdapat beberapa argumen mengapa pada akhirnya dia bersedia menikah dengan Doni.





Serta sex yaitu satu diantaranya, walau Doni cuma memiliki satu penis yang kecil saja. Tetapi sex dengan lelaki beda jadi tambah lebih mengasyikkan walau mulai sejak Doni sudah menyematkan satu cincin berlian di jarinya. Dia terasa bersalah serta membutuhkannya kurun waktu yang berbarengan, setiap saat dia rasakan cincin tersebut di jarinya waktu lelaki beda tengah meyetubuhi vaginanya yang dijanjikannya cuma untuk Doni.

Keragu-raguan itu cuma bertahan untuk sebagian waktu saja. Tangan Darma menarik kaitan itu makin ke atas waktu calon istri anaknya melanjutkan mengangkat gaun pengantinnya makin naik. Dia menelan ludah membasahi tenggorokannya yang merasa kering waktu pada akhirnya kaitan itu terpasang pada tempatnya dibagian teratas stokingnya.

Dia percaya bisa mencium aroma dari vagina Dina saat ini, yang buat jantungnya seolah akan melompat keluar dari dadanya. Tangannya berhenti, kaitan stoking itu melingari sisi atas paha Dina… serta dia rasakan sisi gaun pengantin itu terjatuh waktu Dina melepas samping pegangannya untuk mencapai sisi belakang kepalanya serta mengarahkan muka Papah calon suaminya mendekat ke vaginanya, serta Darma temukan tidak ada celana dalam yang terpasang disana.

Dia ingat waktu malam di mana Doni melamarnya. Dia tersenyum, mengangguk serta berkata “ya”, menciumnya serta nikmati bagaimana nyamannya rasa menggunakan cincin berlian yang begitu mahal itu. Serta sesudah makan malam dengan Doni itu, dia segera menghubungi Alan, demikian mobil Doni hilang dari pandangan, mengundangnya datang ke tempat tinggal kontrakannya. Dina menanti Alan dengan tanpa ada kenakan selembar bajupun untuk menutupi badannya yang berbaring menanti diatas tempat tidurnya, cincin berlian yang barusan didapatkan dari Doni yaitu hanya satu benda yang menempel di badan telanjangnya.

Ada desiran aneh merasa waktu matanya menangkap kemilau cincin berlian itu saat tangannya menggenggam penis gemuk Alan. Badannya tergetar oleh gairah liar waktu tangannya meliputi ke-2 payudaranya dengan sperma Alan yang melumuri cincin itu. Serta oergasme yang dicapainya malam itu, yang sudah pasti dengan lelaki beda terkecuali tunangannya, begitu hebat – tangan yang tidak dilingkari cincin menggosok-gosok kelentitnya secara cepat sedang dia menjilati sperma Alan yang ada di cincin berliannya. Dia jadi ketagihan dengan hal semacam ini serta merencanakan juga akan mengerjakannya sekali lagi kelak pada saat upacara perkawinannya kelak.

Sekarang ini, dia memandangi pantulan dianya didalam cermin kenakan gaun pengantinnya. Dia tampak menarik, serta dia sadar juga akan hal tersebut. Dina tersenyum. Dia memikirkan kelak pada upacara pernikahannya, rekan-rekan Doni juga akan banyak yang ada serta juga akan banyak lelaki beda yang juga akan dipilihnya satu diantaranya untuk memenuhu fantasi liarnya. Vaginanya berdenyut, serta dia memikirkan apa yang juga akan dikerjakannya untuk buat hari ini lebih lengkap serta prima, waktu lonceng berbunyi kelak.

Waktu dia buka pintu, Papah Doni, Darma, tengah berdiri disana, bersiap untuk menjemputnya serta mengantarnya ke gereja. Dina menarik nafas dalam-dalam. Dia paham lelaki dihadapannya ini begitu merangsangnya – sebagian bln. akhir-akhir ini dia sudah berupaya untuk menggodanya, serta dia sempat mendengar lelaki ini lakukan masturbasi di kamar mandi waktu dia datang bertandang ke tempat tinggal Doni, mengatakan namanya.

Dina belum juga tentu apakah gampang nanti untuk menggoda Darma supaya pada akhirnya ingin bersetubuh dengannya, tapi saat ini dia juga akan mencari tahu mengenai hal itu. Dia tersenyum lebar waktu menangkap mata Darma yang manatap badannya yang dibalut gaun pengantin ketat untuk sebagian waktu.

“Papah” tegurnya, serta memberikannya satu ciuman kecil di pipinya. Parfumnya yang menggoda menyelimuti penciuman Darma. “Papah datang sangat cepat, saya belum juga siap. Tapi Papah bisa membantuku. ” Digenggamnya tangan Darma serta menariknya masuk kedalam tempat tinggal kontrakannya, tempat yang juga akan selekasnya ditinggalkannya kelak sesudah menikah dengan Doni.



Darma mengikutinya dengan dada yang berbar kencang. Ini yaitu waktu yang diimpikannya. Dia heran bagaimana anaknya yang pemalu serta dapat disebutkan kurang pergaulan itu bisa menikah dengan seseorang wanita cantik serta menggoda begini, tapi dia suka karna nanti dia juga akan memiliki semakin banyak saat sekali lagi untuk berdekatan dengan wanita ini. “Apa yang dapat ku bantu? ”

Dina berhenti di ruangan tengahnya yang nyaman lantas duduk di satu meja.

“Aku belum juga menempatkan kaitan stokingku… serta saat ini, dengan baju ini… saya kesusahan untuk memasangnya. ”

Suaranya terdengar manis, tapi matanya berkilat liar menggoda. Diangkatnya tepian gaun pengantinnya, kakinya yang dibungkus dengan stoking putih serta sepatu bertumit tinggi segera terpampang.

“Bisakah Papah membantuku memasangnya? ”

Darma bebrapa sangsi untuk sekian waktu. Jantungnya berdetak makin cepat. Apakah ini satu “undangan” untuk suatu hal yang beda sekali lagi, atau mungkin cuma satu keinginan tolong yang umum saja? Dia mengangguk.

“Oh, tentu…” dia berlutut dihadapan calon istri anaknya serta bergerak mencapai kaitan stokingnya. Jemarinya sedikit gemetar waktu Dina dengan perlahan mengangkat kakinya. Darma berupaya untuk memasangkan kaitan stoking itu.

Dina menggigit bibir bawahnya menggoda, serta lebih menambah gaunnya, memperlihatkan paha panjangnya yang dibalut stoking putih. Dia bisa rasakan satu perasaan yang tidak asing mulai naik-turun dalam dadanya., satu desakan nikmat yang buat nafasnya makin sesak, buat nafasnya makin memburu, serta membuatnya makin memperlebar kakinya. Dia bisa rasakan cairannya mulai membasahi. Kaitan itu pada akhirnya terpasang di sekitaran lututnya. Darma hentikan pergerakannya, tidak percaya apakah dia telah memasangkan dengan benar.

“Papah, semestinya lebih ke atas lagi…” tangan calon Papah mertuanya yang ada sedikit di bawah vaginanya membuatnya jadi berdenyut dengan liar.

Dina melenguh serta pejamkan matanya waktu keinginannya terkabul. Darma tidak protes atau menampiknya, lidahnya menjilat pas pada bibir vaginanya, serta Dina makin basah dengan cairan gairahnya. Dengan samping tangan yang masih tetap menahan gaun pengantinnya ke atas, serta yang satunya sekali lagi menghimpit muka calon mertuanya ke vaginanya yang terbakar, dia mulai menggoyangkannya perlahan-lahan. Ini terasanya di surga, serta mengerti apa yang diperbuatnya pas di hari pernikahannya buat badannya makin menggelinjang. Dia mengerang waktu lidah Darma masuk lubangnya, serta lidah itu mulai bergerak, mengisap bibir vaginanya, menjilati kelentitnya, muka Darma belepotan dengan cairan kewanitaan calon istri anaknya di ruangan tengah tempat tinggal kontrakannya.

Makin Dina menggelinjang, makin keras juga Darma mengisapnya.

“Oh ya Papah… jilat vaginaku… untuk aku orgasme sebelumnya saya mengatakan janjiku pada putramu… kumohon…” perasaan salah juga akan apa yang mereka perbuat buat Dina secara cepat mencapai orgasmenya, serta nyaris saja dia roboh menerpa Darma. Ini bukanlah seperti orgasme yang umum dicapainya, ini seperti rangkaian ombak yang menggulung badannya, merenggut tiap-tiap sel kesenangan dari dalam badannya.
Agen Casino Online

Cairan Dina merasa nikmat pada lidah Darma, dia menjilat serta mengisap vaginanya seperti seseorang lelaki yang kehausan. Penisnya merasa sakit dalam celananya, cairan pre cum nya membasahi sisi depan tuxedonya.

Dina kembali menggelinjang, lantas dengan perlahan bergerak mundur, membiarkan gaun pengantinnya menutupi Papah Doni. Lantas dia buka resleting dibagian belakang gaunnya serta biarkan jatuh menuruni badannya. Dia mengambil langkah keluar dari tumpukan gaun pengantinnya yang tergeletak diatas lantai, cuma kenakan sepatu bertumit tingginya, bra, serta sudah pasti stoking bersama hubungannya yang barusan dipasangkan Darma pada pahanya. Dina tersenyum kepadanya, vaginanya berkilat dengan cairannya.

“Aku juga akan ke kamar mandi untuk membenarkan make-up, bila Papah membutuhkan sesuatu…” dia berkata dengan mengedipkan matanya. Darma menatapnya melenggang serta menghilang dibalik pintu, demikian feminim serta menggoda. Cuma sebagian detik lalu dia menyusulnya.

Waktu dia masuk kamar mandi serta berdiri dimuka satu cermin diatas washtafel, serta telah kenakan satu celana dalam berwana putih. Darma tahu bila ini yaitu satu diantara godaannya yang manis, serta dia sudah siap untuk bermain dengannya.

Dina memandangnya masuk, serta dengan satu pergerakan yang cantik buka lebar pahanya. Darma mengambil langkah ke belakangnya, mata mereka sama-sama terkunci dalam semasing bayangannya dalam cermin. Tangan Darma bergerak ke sisi depan badannya, menggenggam payudaranya yang masih tetap tertutupi bra. Dina tersenyum. “Tapi Papah, tidakkah ini tidak layak dikerjakan oleh seseorang Papah calon pengantin pria? ”

Darma memandangi bagaimana bibir Dina yang buka waktu bicara, dengarkan hembusan hangat nafasnya, bersamaan dengan tangannya yang meremasi payudaranya dalam balutan bra. “Tak se layak apa yang juga akan kulakukan kepadamu. ”

Dina menggigit bibirnya serta mendorong pantatnya menghimpit penisnya yang mengeras.

“Aku tidak sabar, ” bisiknya.

Sesaat lalu Dina rasakan tangan calon Papah mertuanya ada di belakangnya waktu dia melepas sabuk serta membiarkan celananya jatuh turun. Dengan gampang tangan Darma menarik celana dalamnya ke samping. Dina menarik nafas dalam-dalam waktu dia rasakan daging kepala penisnya menghimpit bibir vaginanya yang masih tetap basah.. Dia mengerang serta memegangi tepian washtafel waktu dengan perlahan-lahan Darma mulai mendorongkan batang penis itu memasukinya. Dina rasakan bibir vaginanya jadi terdorong kedalam, rasakan dinding sisi dalamnya melebar untuk menerimanya.

“Apa ini merasa tambah baik dari penis putaku? ” Darma tersenyum senang. Dia paham se berapakah ukuran penis putranya, serta dia percaya bila putranya mewarisinya dari garis ibunya. Vagina calon istri putranya merasa begitu menarik pada batang penisnya, secara cepat dia sadar bila dia layak untuk menyetubuhi calon menantunya seringkali dibanding putranya. Serta dia memperoleh firasat bila dia dapat mengerjakannya kapanpun mereka mempunyai peluang.

“Oh brengsek!!! Ya Papah… ayo… berikan saya yang paling baik untuk rayakan pernikahanku dengan putra kecilmu. ” dia lebih membungkuk ke bawah, serta rasakan tangan Darma pada pinggulnya. Dia mencengkeramnya dengan erat serta mulai memompanya keluar masuk. Mereka sadar juga akan terlambat menghadiri upacara pernikahan, tapi Darma meyakinkan vagina sang mempelai wanita betul-betul berdenyut mengisap setelah persetubuhan keras yang lama. Dina mengerang serta menjerit serta bergoyang pada batang penis itu, menyeimbangi pergerakannya. Mereka sama-sama memandangi bayangan mereka berdua didalam cermin waktu menyalurkan nafsu terlarang mereka.

Dina terasa teramat begitu nakal, disetubuhi dengan layak serta keras oleh Papah calon suaminya pas sebelumnya upacara pernikahannya. Darma rasakan vaginanya mengencang pada batang penisnya, serta kesempatan ini, dia terasa semua badan Dina mengejang selama orgasmenya. Wanita ini yaitu panorama terindah yang sempat disaksikannya, punggungnya melengkung ke belakang ke arahnya seperti satu busur panah yang direntangkan, matanya melotot indah, mulutnya ternganga dalam lenguhan bisu. Darma bahkan juga bisa rasakan pancaran dari orgasmenya menjalari batang penisnya waktu dia tetaplah menyetubuhinya.

Dia sudah membuatnya memperoleh orgasme begini sepanjang 3x, sampai dia hampir roboh diatas washtafel, terima hentakannya, vaginanya nyaris merasa kelelahan untuk orgasme sekali lagi. Tapi Darma tahu bagaimana membawanya kesana.

“Kamu menginginkan spermaku, iya kan, Dina? Anda menginginkan supaya saya mengisimu serta buat vaginamu terlumuri spermaku yang telah jadi kering waktu jalan di altar pernikahanmu, benar kan wanita jalangku? ”

“Oh ya… yaaa! ” sang pengantin wanita mulai kesusahan bernafas, serta Darma bisa merasakannya menyempit. Darma melesakkan batang penisnya sedalam yang dia dapat, dengan tiap-tiap dorongan yang keras, serta selekasnya saja dia rasakan sensasi terbakar itu A? a,? aEs serta dia paham dia tidak dapat menahannya lebih lama sekali lagi. Pas waktu penisnya melesak jauh kedalam vagina calon istri putranya, menyemburkan cairan sperma yang banyak kedalam kandungannya, dia rasakan badan Dina menegang serta orgasme untuk lagi.

Dicabutnya batang penisnya keluar, melihat lelehan sperma yang mengalir turun di pahanya menuju ke kaitan stoking pernikahannya. Darma tersenyum. “Aku juga akan menanti di mobil, Dina…”

Perlahan-lahan Dina bangkit, masih tetap menggelenyar karna sensasi itu, berwajah memerah, lututnya lemah, vaginanya berdenyut serta bocor. “Mmm, baiklah Papah. ”

Baca Juga : Cerita Dewasa Memuaskan Birahi Tante Pemilik Kost

Dia mengambil keputusan untuk lakukan “tradisinya” serta dan mengorek sperma Papah Doni dari pahanya dengan jari tangan kirinya yang dilingkari oleh cincin berlian pemberian Doni.

Waktu Darma lihat mempelai wanita putranya masuk kedalam mobil, telah bersih dan rapi, tampak fresh dan berbinar berwajah serta siap untuk upacara pernikahan, sedang bayangannya yang terpantul dari kaca mobil yaitu waktu Dina melihat pas di matanya serta menjilat spermanya dari cincin berlian pemberian putranya itu…END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.