Minggu, 07 Januari 2018

Cerita Dewasa Mantapnya Goyangan Cewek PNS Yang Montok Waktu DiRanjang




          Narasi Dewasa Mantapnya Goyangan Cewek PNS Yang Montok Waktu DiRanjang – Kesempatan ini saya juga akan bercerita Narasi Seks saat diriku ngentot dengan seseorang cewek PNS yang montok serta mempunyai goyangan yang mantap saat bermain di ranjang. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Segera saja yuk baca serta simak baik-baik narasi saat ini.

Berlibur Wisata Romantis Bali Perkenalkan Namaku Agung seseorang PNS, untuk kerahasiaan saya akan tidak menuliskan th. terjadinya momen ini serta nama asli. Tetapi narasi ini yaitu benar ada.

Bln. November saya ikuti prajabatan PNS, yah tidak ada yang kukenal di prajabatan ini, karenanya saya berupaya untuk mencari rekan sebanyak mungkin. Pagi itu yaitu jam pertama, saya duduk di bangku kelas sisi tengah, kulirik kiri serta kanan. tidak ada yang kukenal.

Tetapi ada satu yang menarik perhatianku, seseorang gadis cantik duduk tidak jauh dariku, dia terlihat ramah serta senantiasa tersenyum, kulitnya sawo masak, tetapi bagiku dia tampak yang paling cantik di kelas. Dia lantas mengenalkan diri.

“Nama saya Novita, saya guru tari Bali, nama anda siapa? kok ngeliatin selalu sich? ”
Saya jadi salah tingkah, lantas saya menjawab,

“Maaf ya mbok Nov, nama saya Agung, setelah tak ada yang di kenal sih…”
“Sekarang kan telah kenal, memang usia anda berapakah? kok manggil mbok”
“25 mbok, memang mengapa? ”
“oh, memang bener anda manggil saya mbok, usia saya 28. ”
“Oh…”

Walau dia katakan umurnya 28 tapi dia tidak tampak setua itu, perawakannya lebih pendek dari saya serta tubuhnya sintal. Mulai sejak perjumpaan itu kami seringkali bercakap berdua pada saat prajabatan sepanjang 2 minggu itu, smsan serta telpon-telponan, dia juga seringkali ditengok sama cowok yang sama kawan-kawan saya di panggil Ardy.

Novita katakan sich itu tunangannya, saya kesel juga tapi apa daya saya hanya dapat senyum, tapi memanglah pada saat itu saya belum juga rasakan apa-apa.
Pada saat satu hari sebelumnya penutupan dia katakan begini,

“Gung, kelak setelah penutupan kita berjalan-jalan yuk!? ”
“ayuk”, kataku dengan suka hati, “emang ingin kemana mbok? ”
“yah, ke bioskop atau kemana gitu. ”
“oke.. ”

Waktu itu tiba, saya dah bersiap untuk penutupan serta tidak lupa saya membawa baju ganti, demikian usai penutupan kami pergi ke bioskop, kami nonton serta berniat pilih bangku paling tepi, tak tahu mengapa saya mulai berfikiran kotor, lantas saya memeluk dia, dia tidak menampik.

Lantas saya beranikan diri untuk mencium dia, dia jadi menyongsong ciumanku dengan hangat. Kami berciuman lama sekali, saya melumat bibirnya dengan penuh nafsu, sesudah sebagian menit dia berkata,

“ternyata perasaan tidak dapat bohong ya. ”
“iya…”

Saya tidak sangsi sekali lagi untuk memeluk serta menciumnya bahkan juga saya berani memegang payudaranya dari dalam pakaiannya sesaat dia juga memegang dadaku, pada akhirnya kami usai nonton film lantas saya berkata,

“Nov.. putusin cowok anda ya, trus nikah ma saya. ”
“Ga dapat gung, saya ma dia dah lebih dari pacaran kami dah umum begituan, tinggal dibantenin saja kami dah jadi suami istri…”

Saya kecewa serta geram tapi gak dapat apa-apa, pada akhirnya saya katakan,
“Terserah. ”

Saya tidak sempat ngehubungi dia sepanjang sekian hari, pada akhirnya saya berfikir normal saya mustahil masuk kedalam kehidupannya, yah… saya pada akhirnya menghubungi dia sekali lagi serta kami bercakap seperti umum tidak ada problem sekali lagi serta disuatu waktu dia mengajak saya makan di ayam wong Solo.

Saya jadi orang yang lebih miskin dari dia terang tidak menampik. Kami pergi ke sana selalu kami pesan meja ditempat bebas rokok yang sepi serta tertutup.

Sesudah usai makan, saya serta dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami sama-sama mencium, sama-sama melumat serta sama-sama memegang. Saya berkata kepadanya,

“Nov, saya pingin buat cupang di leher anda. ”
“Coba saja! ”
Saya coba mengisap lehernya untuk buat cupang namun tidak berhasil, dia lantas tertawa sembari berkata,

“He… he… he… bukanlah gitu langkahnya, nih saya contohin”, dia mulai beraksi. Tak tahu bagaimana langkahnya dia menghisap, yang pasti rasa-rasanya saya melayang, saya hanya mendesah,
“Ah… ah…”

“Tuh kan, dah merah”, kata dia sembari menunjuk leher saya.
“Dasar… Nov, kita pulang yuk. ”
“ayuk. ”

Novita lantas membayar makanan sesaat saya segera menuju mobilnya. Sesampai dirumah, fikiranku kacau karna cupang itu, saya segera nge-sms dia,
“Nov… saya kepingin cupangnya bukanlah di leher, saya pingin di dada, saya juga pingin buat cupang di dada anda. ”
Agen Judi Poker 

Saya sangka dia geram, tapi dia jadi ngebalas,
“Gung, saya sayang ma anda, bila kamu bikin cupang di dadaku bisa kok, diluar itu jadi sinyal sayang saya, saya pingin 3d. ”
“Apaan tuch 3d? ”, balasku.
“Diputer, Dijilat trus Dicelupin. ”
“Hah!! Beneran? Atau becanda nih? ”
“beneran, masak saya main-main. ”

“Kapan anda ingin? Tapi saya belum juga sempat lho sayang, apa harus pakai pengaman? ”
“Aku pinginnya gak pakai, tapi bila anda sangsi tambah baik pakai saja, saatnya kelak saja bila ada peluang, bagaimana? ”
“Oke deh, met istirahat ya sayang…”
“Istirahat apaan saya kan mesti nari di Hotel sayang, kelak bila saya gak balas bermakna saya masih tetap repot atau ada si dia sama saya. ”

“Ya deh, met kerja ya sayang. ”
Yah, ini yaitu jadwal harian dia, dia yaitu seseorang penari Bali serta terkadang dia nari di hotel terkadang jadi hingga ke luar negeri.

Lama saya menanti saat itu, pada akhirnya saya memperoleh peluang kursus 4 hari. Namun karna kecerdikan panitia kursus itu cuma 3 hari. Bermakna saya cuma miliki saat 1 hari. Saya segera nge-sms dia,

“Nov… besok gak ngajarkan? Kita kerjakan gagasan kita yuk? ”
“ayuk, kelak saya jemput di mana? ”
“Jemput saya di tempat kursus di Jalan Hayam wuruk. ”
“Oke! ”

Besoknya saya telah menanti dia ditempat kursus. Sebagian menit lalu dia tiba. Saya segera naik ke mobilnya serta ganti baju di dalamnya. Saya yang telah nafsu lantas katakan,

“Kita ingin kemana? ayuk”, Novita menggunakan baju yang agak ngepres di tubuhnya, sesaat dibagian bawah dia cuma kenakan kain pantai, saat saya lirik nyatanya dia tidak mengunnakan apa-apa terkecuali kain pantai serta sudah pasti cd.

“Jangan gitu, kita makan dahulu yuk…”
Kami lantas makan, setelah itu kami menuju bungalow di Kuta, tetapi terlebih dulu kami telah beli makan siang terlebih dulu.

Sesampainya di kamar bungalow, dia lantas tutup pintu, saya yang telah nafsu segera menyerbunya. Dia lantas berkata,

“Ga jadi ah…”
“Trus kita ngapain ke sini? ”
“ngobrol sembari tiduran. ”
“Enak aja”, saya segera menyerbu dia berupaya melepas pakaiannya serta kain pantainya, lantas dia katakan,
“Sabar dong sayang. ” Novita lantas mematikan lampu, lantas tutup tirai yang barusan belum juga tertutup.

Saya memanglah telah nafsu simak kemolekan dia jadi gak memerhatikan itu. Pada akhirnya saya menyerbu dia, kesempatan ini saya tidak temukan perlawanan bermakna, dia telah siap. Saya mencium dia dengan nafsu, lantas melepas pakaiannya serta kain pantainya, badannya saat ini cuma tertutupi BH serta CD. Dia lantas katakan,

“Gung… Saya sempat di operasi di payudara dahulu ada benjolannya. ”
BHnya saya terlepas lantas saya menciumi payudaranya dengan lembut,
“ehm… ehm…”

“Gung… ka… mu… be…. bbener lembut… ah ah ahh.. ”
Desahannya buat saya bernafsu, lantas saya melepas bajuku serta celana ku hingga saya telanjang dimuka dia, CD diapun kulepas, dia lantas berkata,

“Gung… pakai kondom dahulu ya sayang…”
Dia lantas menggunakankan saya kondom, saya yang masih tetap pemula segera saja memasukkan punyaku kedalam vaginanya. Sebagian menit lalu saya telah keluar, yah karna saya belum juga pengalaman, dia melepas kondomku serta berkata,

“Ga apa-apa kan baru pertama. ”
Belum juga berapakah menit nafsuku naik sekali lagi. Saya segera menyentuh payudaranya, kesempatan ini dia lebih pandai dia lantas berkata,

“Gung… saat ini anda dibawah ya, saya yang diatas. ”
saya rebah dibawah, dia bebrapa perlahan memasukkan penisku ke vaginanya,
“uh… enak sekali…”, saya mendesah.
Diapun mendesah,

“Ah… ah… nikmat sekali…. ah… ah…”
Goyangannya benar-benar mengagumkan, saya hingga merem melek, bodynya yang sintal bergoyang di atasku, saya memegang payudaranya sembari kadang-kadang menciumnya,

“ah… sangat nikmat rasanya”, ditengahnya kesenangan itu mendadak dia mengejang serta melepas vaginanya sembari terengah-engah.
“Aku belum juga keluar kok dah usai Nov? ”
“Cape… serta kayanya dah keluar Gung. ”

Saya segera menindihnya serta memasukkan penisku ke vaginanya serta mengocoknya secara cepat karna tanggung pkirku, pada akhirnya,
“ah…”
Spermaku tumpah, saya segera menarik penis ku keluar serta segera mengeluarka spermaku di perutnya. Novita lantas berkata,
“Sekarang gantian, saya yang belum juga keluar nih. ”
“Yah…”

Saya lantas memasukkan jariku ke vaginanya serta mengocoknya.
“ah.. ah…ah…ah…”, Novita mendesah keras.
“gimana Nov, enak kan? ”
“enak banget… ah…ah… ah…”

Mendadak dia memeluk saya erat sekali sembari mencium dada saya sampai cupang.
Kamipun tertidur, serta sorenya pulang.

Kami masih tetap kontak sebagian minggu, sampai ada satu peristiwa buruk yang saya serta dia alami. Kami nonton di bioskop berdua serta disudut seperti umum, setelah itu kami berciuman, lantas tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia juga sama. Saya memasukkan tanganku ke vaginanya serta tangannya juga mulai mengocok penisku

Baca Juga : Cerita Dewasa Enaknya Ngentot Dengan Cewek Binal Yang Baru Kenal

“Ah… ah… ah…” Desahan kami berdua memiliki irama.

Pada akhirnya tanganku merasa basah serta dia mengejang… Saya sekalipun belum juga keluar tapi film keburu usai. Di perjalanan pulang pada akhirnya kami ribut, karna dia menginginkan pisahlah dariku serta kembali pada tunangannya. Saya berupaya membela diri tapi dia telah berketetapan.

Pada akhirnya kami berpisah serta saya tidak sempat berjumpa dengan dia hingga pada akhirnya dia menikah dengan tunangannya yang penari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.