Sabtu, 23 Desember 2017

Cerita Dewasa Cucuku Yang Seksi Bikin Nafsu Naik Hingga Memperkosanya

Cerita Dewasa Cucuku Yang Seksi Bikin Nafsu Naik Hingga Memperkosanya


Cerita dewasa Dewasa Cucuku Yang Seksi Buat Nafsu Naik Sampai Memperkosanya – Kesempatan ini saya juga akan bercerita Narasi Seks saat cucuku yang seksi buat nafsuku naik sampai diriku timperkosanya. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Segera saja yuk baca serta simak baik-baik narasi saat ini.

Namaku Budyanto, sekarang ini usiaku 63 th.. Bisa disebut untuk masalah main wanita saya pakarnya. Ini dapat kukatakan karna ketika usiaku 13 th. saya hingga menghamili 3 rekanku sekalian. Serta di usiaku ke 17 s/d 5 orang rekan yang saya hamili, satu salah satunya Winnie, seseorang gadis peranakan Belanda serta Cina yang selanjutnya saya sangat terpaksa mengawininya karna cuma dia yang ambillah resiko untuk melahirkan bayi atas kenakalanku di banding gadis beda. Winnie hingga memberiku 3 orang anak, namun sepanjang saya mendampinginya dalam hidupku, saya masih pula bermain dengan wanita hingga usiaku 50 th., inipun karena sebab Winnie mesti tinggal di Belanda karna sakit yang dideritanya sampai akhir hayatnya yakni 7 th. waktu lalu, automatis saya mesti mendampinginya di Belanda sesaat ke-3 anakku tetaplah di Indonesia.

Kurang lebih setahun waktu lalu petualanganku dengan wanita berlangsung sekali lagi, tapi kesempatan ini orangnya yaitu yang ada hubungan darah denganku sendiri yakni Dhea serta Marsha, keduanya adalah cucuku sendiri. Setahun waktu lalu, anakku yang ke-2 mengontakku di Belanda yang memberitahu kalau kakaknya yakni anakku yang pertama serta istrinya alami kecelakaanyang pada akhirnya mesti meninggalkan dunia ini. Saya juga segera terbang ke Jakarta. Setiba di Jakarta saya lansung menuju ke tempat tinggal anakku, disana saya temukan anakku serta istrinya sudah terbujur kaku serta kulihat Dhea serta adiknya Marsha tengah menagis meraung-raung dimuka keduajenazah itu. Pada saat kutinggal ke Belanda, Dhea serta Marsha masih tetap kecil. Sesudah peguburan jenazah ke-2 anakku, atas saran anakku yang ke-2, saya disuruh untuk tinggal di Jakarta saja serta tak perlu kembali pada Belanda, saya mesti melindungi ke-2 cucuku, saya juga sepakat. Mulai sejak waktu itu, saya juga tinggal di Indonesia.



1 minggu saya telah tinggal dirumah almarhum anakku, serta kutahu Dhea usianya 15 th. (kelas 3 SMP) sedang adiknya Marsha usianya 13 th. (kelas 1 SMP) ini kutahu karna tugasku saat ini melindungi serta mengantarkan cucuku sekolah. Dhea telah tumbuh jadi anak gadis namun sikapnya agak nakal, tiap-tiap pulang dari sekolah bukannya belajar jadi main ke rekannya hingga jam 09. 00 malam baru kembali, di waktu saya telah tertidur.

Satu hari saat Dhea pulang saya masih tetap terbangun, Dhea segera masuk kamar sesudah mandi serta berdiam didalam kamarnya yang buat saya penasaran lihat sikap Dhea, hingga dimuka kamarnya sebelumnya kuketuk saya cobalah mengintip dari lubang pintu serta saya terkaget-kaget lihat apa yang dikerjakan Dhea di kamarnya. TV di kamar itu menyala di mana gambarnya film porno, sedang Dea tengah mengangkat roknya serta jarinya ditusukkan kedalam lubang kemaluannya sendiri. Saya mengintipnya nyaris 15 menit lamanya yang buat saya tidak sadar kalau batangkemaluanku mulai mengeras serta celanaku basah. Kemudian kutinggalkan Dhea yang masih tetap masturbasi, tengah saya juga ke kamar untuk tidur, tapi dalam tidurku terbayang kemaluan Dhea.

Paginya saya bangun terlambat karna mimpiku. Dhea serta Marsha telah pergi sekolah naik angkutan kota. Sore hari saya kembali sesudah mengurusi surat-surat kuburan anakku. Saat saya masuk ke ruangan keluarga, saya pernah terperanjat lihat Dhea tengah melihat TV, fikirku tumben sore-sore Dhea berada di tempat tinggal serta saya semakin terperanjat saat saya hampiri Dhea, Dhea tengah lakukan masturbasi sesaat TV yang ia lihat yaitu film porno yang barusan malam telah diliatnya. Dhea juga tidak paham bila saya tengah memerhatikannya di mana Dhea tengah sebagian asiknya masturbasi.

“Dhea… anda lagi… ngapain? ”
“Uh… kakek.. ngagetin aja… nih…”
Dhea yang kaget segera menutupinya dengan rok serta mengubahkan channel TV.
“Kamu kaget.. yach, anda.. belajar begini sama siapa.. anda ini bandel yach.. ”
“Belajar dari film serta bukunya teman, tapi Dhea.. tidak bandel loh… Kek…”
“Sini Kakek.. juga ingin nonton, ” kataku sembari duduk di sampingnya. ”Kakek ingin nonton juga.. Kakek tidak geram sama Dea khan? ” tuturnya agak manja sembari melendot di bahuku.
“Nggak… mari pindahin channel-nya! ”

Gambar TV juga segera beralih jadi film porno sekali lagi. Tanpa ada bergeming, Dhea asik memandang film panas itu sesaat nafasku telah beralih jadi nafsu buas serta batang kemaluanku mulai mengeras berupaya keluar dari balik celanaku. “Dhe… ingin Kakek pangku.. tidak? ” Tanpa ada melihat ke arahku Dhea berubah untuk dipangku. Dhea yang telah melepaskan celana dalamnya terasa terganggu saat kemaluannya yang beralaskan roknya tersentuh batang kemaluanku yang masih tetap tertutup celana.
“Ah.. Kakek.. ada yang mengganjal lubang kemaluan Dhea nih dari bawah. ”
“Supaya tidak ganjal, rok anda lepasin saja, soalnya rok anda yang buat ganjal. ”

Mendadak Dhea menungging dipangkuan melepas roknya, tubuhnya menutupi pemandanganku ke arah TV tapi yang kulihat saat ini terpampang dimuka mukaku pantat Dhea yang terbungkus kulit putih bersih serta di bawahnya tersembul bulu-bulu tidak tebal yang masih tetap halus menutupi liang kemaluannya yang keluarkan aroma bau harum melati.
“Dhea.. agar saja tempat anda begini yach! ”
“Ah.. Kakek, tubuh Dhea khan nutupin Kakek… kelak Kakek tidak saksikan filmnya. ”
“Ah.. tidak apa-apa, Kakek lebih sukai lihat ini. ”
Pantatnya yang montok telah kukenyot serta kugigit dengan mulut serta gigiku. Tanganku yang kiri memegangi badannya agar tetaplah berdiri sedang jari tengah tangan kananku kuusap lembut pada liang kemaluannya yang buat Dhea menegangkan badannya.

“Ah… Ah… ssh.. sshh…” Pelan-pelam jari tengahku kutusukkan lebih kedalam sekali lagi di lubamg kemaluannya yang masih tetap begitu rapat. “Aw.. aw… aw.. sakit.. Kek…” jerit kecil Dhea. Sesudah lima menit jariku bermain di kemaluannya serta telah agak basah, sesaat lubang kemaluannya telah beralih dari putih jadi agak merah. Kumulai memainkan lidah ke lubang kemaluannya. Waktu lubang kemaluan itu tersentuh lidahku, saya agak kaget karna lubang kemaluan itu terkecuali keluarkan aroma melati rasa-rasanya juga agak manis-manis legit, beda dari lubang kemaluan wanita beda yang sempat kujilat, hingga saya terlalu lama karna saya menikmatinya.

“Argh… argh… lidah Kakek enak deh.. rasa-rasanya.. agh menyentuh memek Dhea… Dhea jadi sukai banget nih. ”
“Iya… Dhea, Kakek juga sukai sekali rasa-rasanya, memekmu manis banget rasa-rasanya. ”
Dengan rakusnya kujilati lubang kemaluan Dhea yang manis, terlebih-lebih saat biji klitorisnya tersentuh lidahku karna rupanya biang manisnya dari biji klitorisnya. Dhea juga jadi belingsatan serta semakin menceracau tidak karuan. “Argh.. sshh.. agh… aghh… tidddaak… Kek… uenak… buanget… Kek.. argh… agh.. sshhh…” Nyaris 30 menit lamanya biji klitoris Dhea jadi bulan-bulanan lidahku serta limbunglah tubuh Dhea yang dibarengi cairan putih kental serta bersih seperti lendir, mengucur deras dari dalam lubang kemaluannya yang segera membasahi lubang kemaluannya serta lidahku. Tapi karna lendir itu lebih manis sekali lagi rasa-rasanya dari biji klitorisnya segera kutelan habis tanpa ada tersisa serta membasahi mukaku. “Arggghh.. aaawww… sshhh.. tolong… Kek… eennaak… baangeeet… deh…” Jatuhlah badan Dhea sesudah menungging sepanjang 30 menit meniban badanku.

Sesudah badanku tertiban kuangkat Dhea serta kududukkan di Sofa, sesaat tubuhnya doyong ke kiri, saya melepas semuanya bajuku sampai bugil di mana batang kemaluanku telah tegang serta mengeras dari barusan. Lalu ke-2 kaki Dhea saya lebarkan hingga lubang kemaluan itukembali terbuka lebar dengan sedikit membungkuk kutempelkan batang kemaluanku persis di liang kemaluannya. Karna lubang kemaluannya masih tetap sempit, kumasukkan tiga buah jari ke lubang kemaluannya, agar lubang kemaluan itu jadi lebar. Saat jari itu kuputar-putar, Dhea yang pejamkan mata cuma dapat menahan rasa sakit, kadang-kadang ia meringis. Sesudah 5 menit lubang kemaluannya kuobok-obok serta tampak agak lebar, kutempelkan batang kemaluanku pas di lubang kemaluannya, lantas kuberikan hentakan. Tapi karna masih tetap agak sempit jadi cuma kepala kemaluanku saja yang dapat masuk. Dhea juga menjerit.
“Awh… sakit.. Kek… sakit.. banget…”
“Sabar… sayang… kelak juga enak.. deh…”

Kuhentak sekali lagi batang kemaluanku itu agar masuk ke lubang kemaluan Dhea, serta baru yang ke-15 kalinya batangan kemaluanku dapat masuk walaupun cuma 1/2 ke lubang kemaluan Dhea. Dhea juga 15 kali menjeritnya. “Ampun… Kek… sakit.. banget… ampun! ” Karna telah 1/2 batang kemaluanku masuk, serta mulai saya pergerakan keluar-masuk dengan perlahan-lahan, rasa sakit yang dirasa Dhea beralih jadi kesenangan.
“Kek.. Kek.. gh… gh… enak.. Kek… selalu.. Kek.. selalu.. Kek… batang.. Kakek.. rasanya… hingga.. perut Dhea.. terus… Kek! ”
“Tuh.. khan… benar.. kata Kakek… tidak.. sakit sekali lagi saat ini.. jadi enak.. kan? ”
Dhea cuma mengangguk, kaus yang digunakannya kulepaskan tersebut BH merah mudanya, terlihatlah dengan terang payudara Dhea yang baru tumbuh tapi telah agak jadi membesar di mana diselimuti kulit putih yang mulus serta di tengahnya dihiasi puting coklat yang baru tumbuh membuatku menahan ludah. Lantas dengan rakusnya mulutku segera mencaplok payudara itu serta kukulum dan kugigit yang buat Dhea semakin belingsatan.

Sesudah satu jam, lubang kemaluan Dhea kuhujam dengan batang kemaluanku dengan ganas, terbongkarlah pertahanan Dhea yang begitu banyak keluarkan cairan lendir dari dalam lubang kemaluannya membasahi batanganku yang masih tetap tenggelam didalam lubang kemaluannya dibarengi darah fresh yang automatis keperawanan cucuku Dhea sudah kurusak sendiri. Dhea juga menggeleparlalu ambruk diatas Sofa. “Agh… agh.. agh.. argh… argh… sshh… ssshh… argh… gh.. gh… Dhea… keluar.. nih.. Kek.. aw… aw…”

Lima belas menit lalu saya juga hingga pada puncak kesenangan, di mana pas sebelumnya keluar saya pernah menarik batang kemaluanku dari lubang kemaluan Dhea serta menyemburkan cairan kental hangat diatas perut Dhea serta saya juga segera ambruk meniban badan Dhea. “Aw.. agh.. agh.. Dhea.. memekmu.. memanglah.. mengagumkan, kontol Kakek.. hingga dipelintir didalam memekmu…agh… anda.. me.. memeng… hebat…”
Agen Bandar Ceme

1/2 jam lalu, dengan terkaget saya terbangun oleh elusan tangan lembut memegangi kontolku.
“Kakek… habis… ngapain.. Kakak Dhea… kok… Kakak Dhea serta Kakek telanjang… seperti habis.. mandi.. Marsha juga.. ingin dong telanjang.. seperti… Kakek serta.. Kakak Dhea. ”
“Hah.. Marsha jangan… telanjang! ”
Tapi perkataanku kalah cepat dengan perbuatannya Marsha yang segera melepas semuanya bajunya sampai Marsha juga bugil. Saya terperanjat lihat Marsha bugil di mana badan anak usia 11 th. ini terlihat prima, lubang kemaluan Marsha yang masih tetap gundul belum juga tumbuh bulu-bulu halus namun payudaranya telah mulai tumbuh jadi lebih montok dari payudara Dhea. Kulit badan Marsha juga lebih putih serta mengkilat di banding kulit badan Dhea, hingga buat nafsu seks-ku kembali bertambah.

“Kek… Marsha kan barusan ngintip saat perut Kakak Dhea dimasukin sama miliki kakek.. Marsha juga ingin dong.. kata ibu serta ayah, bila Kakak Dhea bisa suatu hal tentu Marsha dapat juga. ”
“Oh… ibu serta ayah katakan demikian yach, anda memanglah ingin perut anda dimasukin miliki Kakek. ”
“Iya.. Kek.. Marsha ingin sekali. ”

Tanpa ada banyak basa-basi kusuruh Marsha terlentang diatas karpet. Dengan agak riang Marsha segera terlentang, saya duduk di sebelahnya ke-2 kakinya saya lebarkan hingga lubang kemaluannya yang gundul tampak terang. Kusuruh Marsha tutup mata. “Marsha saat ini tutup matanya yach, janganlah di buka bila Kakek belum juga suruh, kelak bila sakit Marsha hanyaboleh katakan sakit. ” Marsha juga menuruti permintaanku. Lubang kemaluannya kuusap dengan jari tengahku dengan lembut serta kadang-kadang jariku kumasukkan ke lubang kemaluannya. Tangan kiriku dengan buasnya sudah meremas payudaranya serta memelintir puting yang berwarna kemerahan. Marsha mulai menggelinjang. Dia tetaplah pejamkan matanya, tengah mulutnya mulai nyerocos. “Ah… ah… ah.. sshh.. ssh…” Ke-2 kakinya disepakkan saat jari tengahku menyentuh klitorisnya. Lidahku mulai menjilati lubang kemaluannya karna masih tetap gundul, dengan leluasa lidahku mengusapliang kemaluannya hingga lidahku menyentuh klitorisnya. Karena usianya lebih muda dari Dhea jadi lubang kemaluan serta klitoris Marsha rasa-rasanya belum juga sangat manis serta 10 menit lalu keluarlah cairan kental putih yang rasa-rasanya masih tetap hambar menetes dengan derasnya dari dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku yang beberapa tidak kutelan karna rasa-rasanya yang masih tetap hambar hingga membasahi paha putihnya.

“Ah… ah… ngeh.. ngeh… Marsha.. basah nih Kek…” Kuambil bantal Sofa serta kuganjal dibawah pantat Marsha hingga lubang kemaluan itu agak terangkat, lantas kutindih Marshadan kutempelkan batang kemaluanku pada lubang kemaluannya yang masih tetap berlendir. Kuhentak batang kemaluanku kedalam lubang kemaluan Marsha yang masih tetap lebih rapat dari lubang kemaluan Dhea. Kuhentak berulang-kali kemaluanku hingga 25 kali baru dapat masuk kepala kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha. 25 kali juga Marsha menjerit.

“Aw.. aw.. sakit.. Kek… sakit.. sekali.. ”
“Katanya anda ingin perutmu saya masukin miliki Kakek seperti lubang kemaluan Kakak Dhea. ”
“Iya Kek… Marsha mau… Marsha tahan saja deh sakitnya. ”
Kepala kemaluanku yang telah masuk ke lubang kemaluan Marsha kehentak lagi, kesempatan ini masuk nyaris 3/4-nya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha, ini karna lubang kemaluan Marsha masih tetap licin sisa lendir yang barusan dikeluarkannya. “Hegh… hegh… hegh.. iya Kek saat ini Marsha tidak sakit lagi… jadi enak.. rasa-rasanya di perut Marsha ada yang dorong-dorong… Hegh.. Hegh…” komentar Marsha saat menahan hentakan batang kemaluanku di lubang kemaluannya. Sesudah 30 menit lubang kemaluannya kuhujam dengan hentakan batang kemaluanku, meledaklah cairan kental serta tetesan darah dari lubang kemaluan Marsha keluar dengan derasnya yang membasahi kemaluanku serta pahanya. Marsha juga segera pingsan. “Arrgh.. arrghh.. ssh… Kek… Marsha.. tidak kuat… Kek… Marsha.. ingin pingsan… nih… tidak.. ku.. kuaatt…”

Pingsannya Marsha tidak membuatku mengendorkan hentakan kemaluanku di lubang kemaluannya yang telah licin, jadi membuatku semakin keras menghentaknya, yang membuatku hingga puncak yang ke-2 kalinya sesudah yang pertama kalinya di lubang kemaluannya Dhea, tapi kesempatan ini saya tidak pernah menarik batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluan Marsha hingga cairan kental hangat itu kubuang didalam perut Marsha serta kemudian baru kulepaskan batang kemaluanku dari lubang kemaluan Marsha yang masih tetap keluarkan lendir. “Ah.. ah… ser… ser… ser… jrot.. jrot.. agh… ag.. ssh… argh…” Badanku juga segera ambruk di dalam Marsha yang pingsan diatas karpet serta Dhea yang tertidur di sofa. Satu jam lalu saya terbangun di waktu batang kemaluanku merasa dijilat serta saat saya melirik saya lihat Dhea serta Marsha tengah bertukaran mengulum batang kemaluanku serta menjilati sisa cairan lendir barusan, kuusap ke-2 kepala cucuku itu waktu lalu kusuruh keduanya mandi.

Baca Juga : Cerita Sex Hot Dengan Suster Manja

“Dhea.. telah.. sayang.. sana ajak adikmu.. bersih-bersih serta mandi kemudian kita ke Mall, beli McDonal.. mari sayang! ”
“Kek.. Dhea senang deh.. beda.. kali sekali lagi yach Kek! ”
“Asyik beli McDonal.. tapi lain waktu sekali lagi yach… Kek, perut Marsha jadi hangat.. deh.. enak.. ”
“Iya.. sayang.. tentu sekali lagi.. mari saat ini Kakek yang mandiin. ”

Kemudian kami juga mandi bertiga, mulai sejak waktu itu ke-2 cucuku senantiasa setiap malam minta cobalah sekali lagi keganasan batang kemaluanku. Saya juga tersenyum bangga kalau saya memanglah penakluk wanita, walaupun wanita yang saya taklukan yaitu ke-2 cucuku yang saat ini tinggal bersamaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.