Cerita Dewasa Istriku Horny Melihatku Tengah Ngentot Dengan Tetanggaku |
Cerita Dewasa Istriku Horny Melihatku Tengah Ngentot Dengan Tetanggaku – Kesempatan ini saya juga akan bercerita Narasi Seks saat diriku ngentot dengan tetanggaku yang nakal sampai buat istriku jadi horny. Ingin tahu lanjutan ceritanya? Segera saja yuk baca serta simak baik-baik narasi saat ini.
Nia, 30 th. yaitu istri Andri 38 th.. Seseorang ibu rumah-tangga yang begitu dalam bergaul di lingkungan rumahnya. Andri yaitu seseorang suami yang baik serta bertanggungjawab pada keluarga. Apa pun kekurangan dalam rumah tangga jadi ia senantiasa berupaya untuk mencukupinya. Dapat disebut, rumah tangga yang serasi serta rukun. Anak mereka hanya satu ambil tempat sekolah di kota beda. Saya kost di lingkungan yang sama juga dengan mereka.
Pada saat 7 Agustus 2010, mereka bersama warga lingkungan rumah membuat malam hiburan berbentuk organ tunggal hingga subuh. Kebetulan saat itu yaitu hari Sabtu malam minggu. Tua muda, lelaki wanita, semuanya turut bergembira. Semuanya turun berjoget ikuti alunan lagu yang dibawakan oleh penyanyi. Awal mula berjoget dengan pasangan semasing. Semuanya bergembira sembari tertawa terlepas ikuti irama musik. Mendekati subuh pada lagu paling akhir, Nia berjoget dengan seseorang pria, sedang Andri berjoget dengan Germen, seseorang ibu rumah-tangga yang tinggal satu tempat kost tapi berjarak sebagian pintu dari kamar mereka. Germen 31-an th. yaitu istri seseorang karyawan swasta yang bekerja dengan shift, memiliki 2 orang anak yang telah cukup besar. Walaupun telah berusia tapi tampilan Germen senantiasa terlihat muda karna langkah berpakaiannya yang seksi serta pintar bermake up. Sekilas Nia melirik pada Andri yang tengah berjoget dengan Germen. Tampak Andri tengah tertawa dengan Germen sembari berjoget. Germen meliuk-liukkan pinggul bulatnya dengan bentuk pantat yang padat serta besar. Rok span ketat memerlihatkan pantat seksinya yang merangsang ketika bergoyang. Lantas Nia kembali berjoget serta tertawa dengan pasangannya. Sesudah acara selesai, semuanya kembali pada tempat tinggal semasing dengan perasaan senang meskipun lelah.. Sesampai dirumah, sesudah mandi air hangat, Nia serta Andri selekasnya ke tempat tidur.
“Bagaimana barusan, sayang? ” bertanya Andri sembari memeluk Nia.
“Apanya? ” bertanya Nia kembali sembari meletakkan kepalanya di satu diantara tangan Andri.
“Tadi saat kita ditempat pesta” jawab Andri sembari mengecup bibir mungil Nia.
“Aku betul-betul senang…” kata Nia tersenyum sembari tangannya mengusap-ngusap selangkangan Andri.
“Harusnya lingkungan kita seringkali lakukan acara seperti barusan ya. Janganlah hanya satu tahun sekali…” kata Andri. Satu tangannya masuk ke balik kimono Nia. Buah dada Nia diremas-remas dengan lembut. Nia tidak kenakan pakaian dalam dibalik kimono itu.
“Hmmmmm.. Mengapa demikian? ” bertanya Nia sembari mencium pipi Andri lantas mengecup bibirnya. Tangannya masuk ke balik celana Andri. Menggenggam batang kejantanan Andri yang mulai mengeras. Mengocok-ngocoknya dengan perlahan.
“Ya… kita kan dapat bergembira dengan tetangga. Tidak sering sekali ngumpul bareng tetangga, ” tutur Andri sembari melepas tali kimono yang dipakai Nia. Sembari membaringkan kepalanya di samping dada Nia, dijilatnya satu diantara puting buah dada Nia sembari tangannya yang beda meremas buah dada yang beda.
“Oooohh sayaang…” desah Nia perlahan sembari pejamkan matanya. Tangannya meremas dengan erat batang kejantanan Andri.
Sembari tetaplah menciumi serta menjilati buah dada Nia, tangan Andri yang semula meremas buah dada, turun ke perut lantas disusupkan ke selangkangan Nia. Sesudah jari-jarinya menyentuh bulu kemaluan Nia yang tidak tebal, diusap serta diremasnya gundukan di selangkangan itu. Nia terpejam sembari mendesah perlahan. Jari-jari tangan Andri lantas menyusuri belahan di selangkangan itu serta menyelusup ke dalamnya. Jari tengahnya menggesek-gesek dinding sisi dalam Meki Nia perlahan. Lantas jari jempolnya menggesek-gesek itil Nia.
“Ooooooooooohhh sayaaaaaang…” desahan Nia mulai mengeras sembari menggerakkan pinggulnya.
Jari jempol Andri selalu menggosoki itil Nia serta jari tengahnya selalu menggesek-gesek dinding dalam sisi atas Meki Nia hingga cairan Meki Nia keluar membasahi jari tengah Andri.
“Ooooooohhh…” desah Nia sembari satu tangannya memegang tangan Andri yang tengah bermain di Mekinya.
“Enak, sayang? ” bertanya Andri lantas melumat bibir Nia.
Lantas jari tengah Andri dikocok-kocokkan di Meki Nia. Tanpa ada menjawab pertanyaan Andri, Nia membalas ciuman Andri dengan hebat sembari menjepitkan pahanya serta menggoyangkan pinggulnya menahan kesenangan saat jari tangan Andri keluar masuk lubang Mekinya.
“Buka bajunya dong, sayang, ” bisik Nia ke telinga Andri.
Andri bangkit serta melepas semua bajunya. Penis Andri tampak telah berdiri dengan kerasnya. Batang Penis yang ditumbuhi bulu-bulu pendek. Urat-uratnya memutari batang Penis dengan kepala yang membulat merah mengkilat. Lihat itu, Nia selekasnya bangkit serta duduk di pinggir ranjang. Digenggamnya Penis Andri, Kurang lebih dua genggaman tangannya. Lantas dikocok-kocok perlahan-lahan. Cairan bening tampak keluar dari lubang kepala Penis Andri. Ujung lidah Nia menjilati cairan itu. Lidahnya menyusuri belahan bulatan kepala Penis Andri yang memerah mengkilat.
“Ooooooohhhh sayaang…” desah Andri sembari meremas rambut Nia. Sembari melirik ke arah Andri lantas mulut Nia mengulum batang Penis Andri yang besar serta berurat-urat itu.
Clok… Clok… Clok… Terdengar nada kuluman mulut Nia pada Penis Andri.
“Oooooooohh… Enak sayaaaang… Ooooooooohhhh…” desah Andri sembari memegang kepala Nia lantas memompa perlahan Penisnya di mulut Nia.
“Gantian, sayang…” bisik Nia sembari melepas kulumannya memandang Andri.
Andri tersenyum. Dibaringkannya badan Nia. Sesudah menempatkan bantal jadi alas kepala supaya Nia bisa lihat Andri menjilat serta mengemut Mekinya, lantas Andri juga berbaring dengan mengangkat ke-2 kaki Nia yang dikangkangkannya lebar-lebar. Nia mendesah panjang waktu lidah Andri dengan lincahnya bermain serta menjilati kelentit Meki Nia.
“Oooooooooohh sayaaaaaaang.., Terusssss…” desah Nia.
Terlebih saat jari Andri masuk ke lubang Mekinya sembari lidahnya tidak henti menjilati kelentit Nia. Pergerakan pinggul Nia semakin keras ikuti rasa enaknya. Selang beberapa saat tangan Nia dengan keras meremas rambut Andri serta menekankan kepala Andri ke Mekinya. Kemarin..
“Oooooooohhh… Enak, sayaaaaaaang.., Sssssssssshh…” jerit kecil Nia terdengar saat Nia menjangkau puncak kesenangan.
Andri selekasnya hentikan jilatannya lantas naik ke atas badan istrinya itu. Walaupun mulutnya masih tetap basah oleh cairan Meki Nia, Andri segera melumat bibir Nia. Niapun segera membalas ciuman Andri dengan hebat. Sembari tetaplah berciuman, tangan Nia menuntun Penis Andri masuk kedalam belahan Mekinya. Bless… Bless… Bless… Penis Andri secara cepat segera keluar masuk Meki Nia.
“Meki anda legit, sayang… Enak…” bisik Andri sembari sedikit membungkuk ke badan Nia. Dengan berjongkok serta ke-2 kakinya mengangkang mengapit ke-2 kaki Nia yang memutari pahanya, ke-2 tangannya mengalasi kepala Nia. Dengan sedikit mengangkat kepala Nia supaya ia bisa lihat batang Penis Andri yang keluar masuk Mekinya dengan perlahan.
Nia tersenyum sembari menggoyangkan pinggulnya. Pantatnya diangkat-angkat ikuti irama goyangan pantat Andri yang maju mundur.
“Memang mengapa? ” bertanya Nia.
“Aku tidak sempat jemu menyetubuhi kamu…” bisik Andri sembari selalu memompa Penisnya.
Nia tersenyum.
“Kalau wanita beda rasa-rasanya bagaimana? ” bertanya Nia sekali lagi.
“Aku tidak sempat bersetubuh dengan wanita beda kok” jawab Andri.
Nia tersenyum lantas merangkulkan ke-2 tangannya ke pundak Andri sembari tetaplah menggoyangkan pinggulnya menyeimbangi pergerakan Penis Andri. Ke-2 kakinya diangkat menjepit pinggang Andri.
“Aku ingin bertanya, sayang…” kata Nia.
“Apa? ” bertanya Andri.
“Tubuh Mbak Germen, tetangga kita itu, bagus tidak? ” bertanya Nia sekali lagi.
“Ah pertanyaan anda ada-ada saja…” kata Andri tidak mempedulikan sembari selalu memaju mundurkan pantatnya secara cepat. Nafasnya memburu.
“Aku serius, sayang… Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Nia.
“Tadi anda saksikan belahan buah dadanya tidak? ” bertanya Nia sekali lagi.
Andri mengangguk. Pantatnya secara cepat naik-turun serta batang Penisynya secara cepat juga keluar masuk Meki Nia. Makin basah. Batang Penisnya diberi lender keputih-putihan banyak. Nia tersenyum sembari selalu menggoyangkan pinggul, matanya selalu lihat batang Penis Andri keluar masuk mengocok Mekinya. Lantas ke-2 tangannya menngapit serta menghimpit pantat Andri supaya tertancap lebih dalam di Mekinya.
“Jujur saja. Iya, badannya bagus. Barusan saya pernah saksikan belahan buah dadanya”.
“Marah? ” bertanya Andri lalu lantas hentikan pergerakannya.
Nia tersenyum sekali lagi. Ke-2 tangannya selalu menghimpit pantat Andri supaya batang Penisnya masuk lebih dalam sembari ia tetaplah menggoyang-goyang pinggulnya.
“Jangan berhenti dong, sayang… Goyang terusss… Mmmmmhh…” kata Nia.
“Aku tidak geram kok. Malah saya sukai mendengarnya… ” kata Nia sekali lagi.
“Kenapa sukai? ” bertanya Andri heran.
“Tadi saat saya saksikan anda berjoget dengan Mbak Germen, tidak tahu mengapa ada perasaan aneh…” kata Nia.
“Tiba-tiba saya memikirkan anda bersetubuh dengan Mbak Germen…” lanjut Nia lagi
“Lho mengapa demikian? ” bertanya Andri.
“Gak tahu…” kata Nia.
“Kamu cemburu? ” bertanya Andri.
“Gak sekalipun. Malah demikian sebaliknya, saya ingin banget simak anda bersetubuh dengan Mbak Germen…” kata Nia.
“Kamu sekali lagi horny kali barusan ya…? ” bertanya Andri tanpa ada hentikan pergerakan Penisnya. Sembari tersenyum diliriknya Nia. Lantas dengan menunduk, dikecupnya bibir Nia perlahan.
Nia kembali tersenyum. Sesudah sebagian lama memompa Penisnya, Andri mengejang, pergerakannya jadi bertambah cepat.
“Aku ingin keluar, sayaaaaang… Ooooooohh…” bisik Andri.
“Tahan sebentar, sayang.. Saya juga ingin keluar…” bisik Nia sembari percepat pergerakan pinggulnya. Diangkat-angkatnya pinggul serta ditekannya pantat Andri lebih dalam.
Tidak lama badannya mengejang, tangannya kuat memeluk badan Andri.
“Aaaaaaaaaaahhhhhhh… Saya keluar, sayaaaaaang…” jerit Nia dengan keras.
“Oooooooohh… Nikmat banget sayaaaaaang… Oooooooooohh…” jerit kecil Nia saat menjangkau orgasme. Selang sebagian detik, Andri juga makin percepat pergerakannya. Hingga pada akhirnya.
Crott… Crott… Crott… Air mani Andri menyembur dengan kencang didalam Meki Nia.
“Aaaaaaaaarrghhhh… Sayaaaaaang…” Andri menekankan Penisnya dalam-dalam ke Meki Nia.. Badan ke-2 mereka lemas sama-sama berpelukan sesaat Penis Andri masih tetap ada didalam Meki Nia.
“Mau tidak bila saya minta anda maen dengan Mbak Germen? Saya serius…” kata Nia sembari memeluk pundak Andri.
“Kenapa sich anda ingin yang aneh-aneh demikian? ” bertanya Andri.
“Aku tidak tahu, sayang. Yang pasti ada perasaan horny saja saat memikirkan anda bermesraan dengan Mbak Germen…” jawab Nia.
“Mau kan, sayang? ” bertanya Nia memaksa.
“Kalaupun saya ingin, bagaimana langkahnya, sayang…? ” kata Andri sembari mengecup bibir istrinya.
“Nanti saya yang atur…” kata Nia sembari tersenyum.
Andri juga tersenyum sembari mencabut Penisnya dari Meki Nia, lantas bangkit serta menarik tangan Nia. Sesudah bersih-bersih di kamar mandi, merekapun lalu tidur.
Banyak langkah yang dikerjakan Nia supaya Germen dapat dekat serta akrab dengannya serta Andri. Hal tersebut membawa hasil. Germen saat ini mulai seringkali berkunjung ke tempat tinggal mereka meskipun sebatas bercakap. Hingga satu malam Nia mengundang Germen datang ke tempat tinggalnya. Germen datang dengan gaun terusan selutut dengan motif bunga-bunga berwarna merah muda. Belahan buah dadanya yang putih bersih tampak terang di sela lekukan krah yang turun hingga ke dadanya. Ia tampak begitu cantik serta menawan. Kakinya yang putih mulus terpampang dengan indah. Rambut tergerai panjang.
Sembari tiduran di karpet ruangan tengah, Nia serta Germen berbincang-bincang mengenai arisan lingkungan. Mereka tampak akrab. Camilan serta minuman ikut disajikan Nia. Andri turut duduk di karpet bertumpu ke sofa, di samping Nia. Kadang-kadang matanya melirik ke arah kaki Germen yang ditekuk. Germen yang tiduran dengan gaun terusan itu, buat gaunnya tertarik ke bawah serta pahanya yang padat, putih serta mulus mengundang mata Andri untuk menikmatinya.
“Mas Agung telah pergi kerja kan, Mbak? ” bertanya Nia sembari bangkit dari tidurannya mendadak.
“Sudah dari barusan dong. Dia bisa sisi shift malam ini. Satu minggu ini sih” tutur Germen.
“Eh ada apa nih undang saya malam-malam gini? ” bertanya Germen lalu.
“Gak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Nia.
“Aku hanya ingin ngajak Mbak nonton film yang baru saya beli” kata Nia sembari melirik pada Andri. Andri membalas dengan senyuman.
“VCD begituan ya? ” bertanya Germen semangat. Dia segera bangun dari tidurannya.
Nia tersenyum sembari melirik Andri.
“Cepatlah putar! ” tutur Germen tidak sabar. Andri bangkit dari duduknya lantas merangkak menuju ke VCD player.
“Germen sukai film yang mana? ” bertanya Andri sembari menyodorkan sebagian keping VCD porno.
Sesudah pilih, Germen selekasnya menyerahkan film yang menginginkan diliatnya. Andri selekasnya memutarnya. Awalannya mereka bertiga melihat film itu tanpa ada banyak bicara. Nia duduk berdampingan dengan Germen, sesaat Andri duduk di belakang mereka.
Agen Poker Online
“Udah ada yang bangun, ya? ” bertanya Nia mendadak sembari tersenyum melirik ke arah selangkangan Andri.
“Hehehehehe… Lumayan” jawab Andri senyum-senyum.
“Lumayan apanya? ” bertanya Germen sembari matanya turut melirik ke arah selangkangan Andri yang mulai menggembung. Andri tersenyum lantas menutupi kakinya dengan bantal.
“Mbak Germen seberapa seringkali begituan dengan Mas Agung? ” bertanya Nia lalu pada Germen.
“Ah, tidak sering sekali… Mungkin saja karna dia capek…” kata Germen sembari matanya selalu lihat adegan pemain yang tengah bersetubuh di video.
Kembali mereka terdiam sepanjang sebagian waktu sembari lihat video.
“Sini dong…” kata Nia mendadak melambai ke arah Andri sembari matanya berkedip berikan isyarat. Andri beringsut mendekati Nia. Diambilnya tempat di tengahnya Nia serta Germen.
“Ada apa sih…? ” bertanya Andri.
“Duduk dekat sini aja…” kata Nia dengan nada manja.
Sesudah dekat, dengan berniat tangan Nia selekasnya masuk kedalam celana pendek Andri. Lantas digenggam serta ditariknya keluar Penis Andri yang telah tegang itu dari balik celana. Diremasnya perlahan. Andri kontan kaget. Tapi refleks, tubuhnya menunduk ke belakang serta ke-2 kakinya perlahan-lahan merenggang. Diambilnya satu bantal jadi alas kepalanya Lantas tiduran.
Nia menarik turun celana pendek Andri hingga ke pahanya. Lantas sembari duduk nonton, tangannya selalu mengocok serta meremas batang Penis Andri. Jari jempolnya menggesek-gesek kepala Penis Andri yang sudah membulat besar berwarna kemerahan. Mengkilat karna cairan yang keluar dari lubang di kepala Penisnya itu.
Germen yang lihat hal tersebut, perasaannya jadi tidak karuan. Pada rasa malu, rasa menginginkan lihat serta rasa menginginkan memegang bercampur baur jadi satu. Batang Penis Andri yang panjang, besar serta berurat-urat itu benar-benar membuatnya terangsang secara cepat. Matanya bertukaran melirik ke arah monitor TV serta ke arah batang Penis Andri yang keras tengah dikocok oleh Nia.
“Udah ingin ya? ” bertanya Nia pada Andri dengan nada yang agak dikeraskan. Lantas ia menunduk serta mencium bibir Andri. Lantas mulutnya mendekat ke batang Penis Andri yang tegak teracung. Dijilatinya kepala Penis itu. Dihisap kuat-kuat serta kembali dijilatinya.
“Oooooohhh…” Andri mendesah perlahan sembari matanya melirik ke arah Germen. Germen yang makin tidak menentu perasaannya, kebetulan melirik ke arah Andri. Pandangan mereka beradu sepanjang sebagian detik. Mata Germen mendadak meredup serta bibirnya terbuka. Mendadak seperti tersadar lantas buang pandangannya ke arah video. Hatinya berdebar keras saat berpandangan dengan Andri.
Nia melirik ke arah Andri serta Germen bertukaran sembari tersenyum. Lantas dengan tanpa ada bebrapa sangsi, Nia menarik celana Andri lebih ke bawah. Lantas kembali dikocoknya perlahan. Andri mendesah perlahan sembari matanya melirik ke arah Germen yang pasti terlihat gelisah. Germen berkali-kali ganti tempat duduknya. Dari kaki yang diluruskan jadi disilangkan. Lalu ditekuk.
“Mbak sukai tidak sama barang lelaki yang gede panjang? ” bertanya Nia sembari tersenyum memandang ke arah Germen.
“Hmmmmm… Iya… Iya… Sukai dong…” kata Germen memandang Nia.
Matanya melirik ke tangan Nia yang tengah mengocok serta meremas batang Penis Andri. Batang Penis yang panjang, besar serta berurat-urat. Sekitaran dua genggaman tangan Nia, fikirnya.
“Kalau yang seperti gini sukai tidak, Mbak? ” bertanya Nia sembari matanya menyaratkan supaya Germen memegang Penis Andri.
“Ah, anda ada-ada aja… Ya saya sukai banget…” kata Germen senyum-senyum sembari kembali merubah tempat duduknya.
“Sini dong, Mbak…” ajak Nia.
Germen beringsut duduk makin dekat ke arah Andri. Kepala Penis Andri tampak demikian mengkilat serta kemerahan. Germen benar-benar makin terangsang saat ini. Meliat Germen yang tengah terdiam memerhatikan tangannya tengah mengocok serta meremas batang Penis Andri, Nia tersenyum. Tangannya mencapai tangan Germen, lantas ditariknya ke arah Penis Andri. Germen diam menuruti tekad Nia.
“Coba pegang, Mbak…” kata Nia.
Tangannya menuntun jari-jari Germen menggenggam Penis Andri. Penis Andri merasa hangat serta berdenyut di tangan Germen. Nafas Germen memburu. Ada desiran yang membimbing tangannya perlahan-lahan meremas Penis Andri. Jari jempolnya spontan mengelus kepala Penis Andri. Digosok-gosoknya cairan kental yang keluar membasahi kepala Penis Andri yang besar membulat kemerahan itu. Sesaat Nia melepas celana pendek Andri keluar dari ke-2 kakinya. Andri tersenyum sembari melirik ke arah Nia. Nia juga tersenyum lantas duduk mundur menjauh.
Tanpa ada disangka tangan Andri mencapai dagu Germen. Lantas dengan selekasnya mengecup bibirnya serta melumatnya dengan hangat. Satu tangannya yang beda merengkuh pinggang Germen serta menariknya tiduran di sebelahnya. Germen yang telah terangsang gairahnya segera berbaring serta membalas ciuman Andri dengan hangat juga sembari tangannya mulai berani mengocok Penis Andri. Tangan Andri selekasnya menyelinap ke balik bawahan gaun terusan Germen. Disingkapkannya rok Germen hingga ke pinggul. Ditelusurinya paha Germen. Elusan tangannya selekasnya menyelusup ke pangkal paha. Lantas jarinya diselipkan ke balik celana dalam Germen. Reflex Germen merenggangkan ke-2 pahanya serta mengangkat pantatnya. Berikan keleluasaan untuk tangan Andri masuk ke selangkangannya. Belahan di sela pahanya merasa hangat.
“Ssssssshhhhh… Oooooohhh…” desah Germen perlahan sembari menggelinjang saat jari tangan Andri menyusuri belahan Mekinya yang sangatlah basah.
“Ooooooooooohhh…” desah Germen lebih keras saat jari Andri masuk lubang Mekinya.
Andri menggesek-gesekkan jarinya ke dinding sisi atas didalam Meki Germen. Pinggulnya digoyang-goyangkan karna nikmat. Lidah Andri masuk lebih dalam ke rongga mulut Germen serta membelit menggesek-gesekkan ke dinding mulutnya. Dihisap serta dilumatnya bibir Germen.
Sesaat Nia berniat menghindari diri dari mereka. Nia memperoleh satu rangsangan yang sangat begitu saat lihat suaminya bercinta dengan wanita yang ia gemari. Nia tidak lakukan apa pun cuma diam sembari lihat mereka bermesraan. Cuma nafas Nia yang terdengar memburu. Saat tangan Andri mulai coba melepas bajunya, Germen tersentak sebentar. Dengan selekasnya matanya memandang Nia. Tapi saat diliatnya Nia tersenyum sembari matanya menyaratkan supaya Germen meneruskan bercinta sekali lagi. Germen sebentar terdiam. Tapi saat tangan Andri merangkul pinggulnya serta satu tangannya yang beda meremas buah dada Germen, Germen terpejam serta meremas tangan Andri yang tengah meremas buah dadanya.
“Oooooohhh…” desah Germen bersamaan dengan jilatan serta pagutan Andri di lehernya sembari tidak terlepas tangannya meremas buah dada Germen.
Sembari berbaring Andri mengangkat pinggul Germen serta ke-2 kaki Germen ditempatkan di pahanya. Lantas ia melepas celana dalam Germen. Sebentar Germen terlihat canggung. Andri bangun serta selekasnya melepas pakaiannya. Andri yang 1/2 berlutut demikian, Germen bisa lihat batang kejantanan yang keras, panjang serta besar di selangkangan Andri berdiri mengacung dengan kepala Penis yang demikian bulat menantang untuk dimasukkan kedalam belahan Mekinya yang sangatlah basah. Perut Andri yang ramping serta berotot benar-benar merangsangnya.
Andri menunduk serta mencium bibir Germen. Lantas ke-2 tangannya membukai kancing gaun Germen. Sembari mengangkat badan Germen supaya bangun, bibir mereka selalu berpagutan. Satu tangan Germen memutari leher Andri serta tangan yang beda kembali mengocok batang Penis Dciky dengan lebih cepat. Sesudah melepas semuanya kancing serta kaitan gaun itu, dari kepala Germen, Andri menariknya hingga Germen saat ini telanjang bulat. Mata Germen terpejam sayu. Bibirnya terbuka. Ia tidak memperdulikan Nia sekali lagi. Ditariknya tangan Andri sembari ia membaringkan badannya ke belakang.
Kembali Andri menunduk menindih badan telanjang Germen. Jilatan lidah Andri pada puting buah dada Germen buat Germen menggelinjang rasakan nikmat yang sangat begitu. Ia juga rasakan sensasi yang begitu besar karna tengah bercumbu dengan seseorang pria sembari dilihat oleh wanita beda. Andri mengisap putingnya dengan kuat, Germen meremas rambut Andri serta membenamkan kepalanya di bulatan buah dadanya yang putih bersih itu. Buah dada Germen demikian kenyal serta besar. Dengan putingnya yang coklat kemerahan, Andri demikian cepat terangsang untuk melumatnya lama-lama.
“Oooooohh… Ooooooooohh Andri…” desah Germen saat jilatan lidah Andri turun ke perut lantas turun sekali lagi menyusuri selangkangannya.
Pinggulnya bergoyang ikuti desiran rasa nikmat itu. Nia tetaplah diam melihat badan telanjang suaminya yang tengah bergumul mesra dengan Germen. Nafasnya semakin memburu saat lihat Andri serta Germen bertukar tempat. Andri berbaring serta Germen menindih badannya dari atas sembari mengangkangkan pahanya pas di mulat Andri. Penis Andri dihisap sembari dikocok oleh Germen serta Andri menjilat dan mengemut bibir Meki Germen dengan buas.
“Ooooooohhhhh Andri…” Germen berkali-kali menjerit sembari menengadahkan kepalanya. Pantatnya ditekan ke bawah dalam-dalam. Membenamkan muka Andri di selangkangannya.
Tanpa ada merasa tangan Nia menyelusup kedalam celana dalamnya. Lantas jarinya mulai menggosoki belahan Mekinya sendiri. Nia begitu nikmati saat Andri mengangkat-angkat pantatnya memompa Penisnya kedalam mulut Germen. Waktu Germen mengisap dengan kuat Penis Andri, kontan Andri mengerang kuat. Tidak tahan dengan panorama itu, Nia selekasnya melepas semuanya bajunya. Dengan duduk telanjang serta mengangkang, ia mengocok-ngocok Mekinya dengan jari sembari mencermati persetubuhan Andri dengan Germen di dekatnya.
“Aaaaaarggghhhh… Germen…” teriaknya sembari mengangkat pantatnya tinggi-tinggi.
Nafas Nia makin memburu. Satu jarinya makin cepat keluar masuk Mekinya sendiri saat lihat Andri serta Germen kembali bertukar tempat. Germen tetaplah diatas. Sembari mengangkangi pinggang Andri, perlahan-lahan satu tangannya memasukkan batang Penis Andri kedalam belahan Mekinya. Sembari memeluk Germen supaya terbaring diatas badannya, ia mulai menyetubuhi Germen. Satu tangannya memeluk punggung Germen serta tangan yang beda memeluk pinggul Germen. Desahan serta erangan mereka buat gairah Nia jadi bertambah naik.
“Ooooooooohh… Ssssssshh…” desis Germen saat Andri secara cepat mengangkat-angkat pantat serta mengeluar masukan Penisnya di Meki Germen dari bawah.
Lantas dikecup serta dihisapnya dengan kuat bibir Andri. Matanya terpejam serta pinggulnya dimaju mundurkan secara cepat juga. Tidak tahan dengan gesekan batang Penis Andri yang merasa penbuh didalam belahan Mekinya, Germen menyelinapkan wajahanya ke samping sembari mengisap kuat-kuat leher Andri.
“Gimana rasa-rasanya, Mbak? ” bertanya Andri sembari mengelus rambut Germen.
“Oooooooooohh… Enak bangeeeet, Andri… Oooooohhh enak bangeeeet…” jawab Germen sembari meremas rambut Andri. Sesaat pinggulnya bergoyang ikuti pergerakan Andri.
Sesudah sekitaran 15-an menit mereka bersetubuh disaksikan Nia, hingga pada akhirnya Germen memeluk badan Andri kuat-kuat. Mekinya didesakkan ke Penis Andri dalam-dalam. Pergerakan pinggulnya semakin cepat. Lantas mendadak badannya bergetar sembari mendesah panjang. Diremaskan dengan kuat rambut Andri. Dihisapnya dengan juga kuat leher Andri.
“Oooooooohh… Oooooooooooohh…. ” desah Germen terkulai lemas sesudah memperoleh orgasmenya yang pertama.
Sesaat Andri masih tetap selalu mengangkat-angkat pantatnya menggenjot Penisnya di Meki Germen dari bawah. Sembari mencium bibir Germen, dibalikkannya badan Germen. Lantas dengan berjongkok mengangkang, ditempatkannya ke-2 paha Germen menerpa pahanya. Andri menunduk serta mencium kembali bibir Germen. Spontan Germen melingkarkan ke-2 kakinya di pinggang Andri. Ke-2 tangannya menghimpit pantat Andri kuat-kuat.
Saat ini Andri secara cepat lebih leluasa mengocok-ngocokkan batang Penisnya kembali kedalam Meki Germen. Germen kembali mendesah serta menjerit-jerit waktu batang Penis Andri menyentuh ujung rahimnya.
“Ooooooohhhh… Oooooohhhh Andri…” jeritnya ulang-ulang tanpa ada henti.
Merasa ngilu serta geli yang begitu merangsang Mekinya untuk kembali alami orgasme. Ditariknya Andri ke arah badannya sembari memeluknya dengan erat. Ke-2 kakinya turun menjepit kaki Andri. Seolah-olah Germen tidak menginginkan melepas Andri hingga ia menjangkau orgasmenya yang ke-2. Ia juga memaju mundurkan pantatnya dari bawah. Pergerakannya semakin cepat saat Andri menyebutkan ia juga akan keluar.
“Oooohhhh… Saya ingin keluar Germen… Saya ingin keluar Germen…” teriak Andri ulang-ulang.
Germen bisa rasakan ada suatu hal yang menekan nikmat juga akan keluar dari Penis Andri. Batang Penis itu merasa semamin jadi membesar didalam Mekinya. Mekinya merasa makin penuh oleh batang Penis Andri yang semakin besar dari pada Penis suaminya. Waktu Andri juga akan menarik Penis dari Mekinya, Germen menahan pantat Andri.
“Di dalam aja… Ooooohhhh“ bisiknya perlahan ke telinga Andri.
“Aaaaaarggggghhhhh… Saya tidak tahan…” mendadak Andri mendesah kuat.
“Aaaaaaaaaargghhhhhh… Saya keluaaaaaaar… Oooooohhhh… “ Andri membenamkan batang Penisnya dalam-dalam ke Meki Germen. Dipeluknya badan Germen serta dilumatnya bibir Germen dengan kuat. Mendadak Germen yang rasakan sensasi kesenangan yang dirasa Andri juga tidak bisa menahan orgasmenya yang ke-2.
“Ooooooooohhhhhh… Andri… Oooooohhhhh… “ desahnya dengan kuat.
Ditekannya pantat Andri ke bawah serta diangkat-angkat pantatnya ke atas. Ujung batang Penis Andri menekan rahimnya dengan kuat. Benar-benar ngilu serta geli yang sangat begitu hingga ia tidak bisa menahan kenikmatannya datang sekali lagi. Hingga ketika sperma hangat Andri menyembur kedalam rahimnya, kontan Germen tidak bisa menahan orgasmenya yang ke-2. Berdua mereka bersamaan keluar.
Badan Andri lemas terkulai diatas badan telanjang Germen. Tapi batang Penisnya tetap masih mengeras didalam Meki Germen.
“Penisku masih tetap keras. Saat ini anda ya sayang? ” tanyanya pada Nia. Nia yang lihat mereka tengah terkulai bertindihan lemas selekasnya beringsut hampiri. Diusapnya pantat Andri. Bajunya telah dari barusan ia bebaskan.
“Masih kuat, sayang? ” bisik Nia ke telinga Andri.
Andri selekasnya mencabut Penisnya dari Meki Germen lantas bangkit berjongkok. Batang Penisnya memanglah masih tetap keras berdiri walaupun ia sendiri telah alami orgasme baru saja. Germen duduk sembari tersenyum memerhatikan mereka berdua.
“Aku masih tetap kuat, sayang…” kata Andri lantas berbaring serta menarik tangan Nia.
Diciumnya bibir Nia. Nia selekasnya menaiki badan Andri. Ia duduk mengangkangi selangkangan Andri. Sembari memeluk pinggangnya, Andri menggesek-gesekkan batang Penisnya ke belahan Meki Nia. Lantas Nia menghimpit pantatnya membenamkan batang Penis Andri kedalam Mekinya.
“Oooooohhh sayaaaang…” desah Nia dengan kuat.
Ditengadahkannya muka dengan mata terpejam. Sembari menunduk mencium bibir Andri, diangkat-angkatnya pantat mengocok batang Penis Andri secara cepat. Mendadak ia teringat Germen.
“Gimana, Mbak? Enak? ” bertanya Nia pada Germen sembari tersenyum. Germen tersenyum. Lantas sembari duduk ia kenakan pakaian.
Baca Juga : Cerita Selingkuh Suamiku Ngentot Putri Angkat ku
“Aku dapat ketagihan, lho…” kata Germen.
“Penis Andri enak banget…” lanjutnya sembari tersenyum manis ke arah Andri.
“Kapan saja Mbak ingin, datang saja kesini…” kata Nia tersenyum juga.
“Makasih, Nia. Saya pulang dahulu ya, ” kata Germen sembari mengecup pipi Nia yang tengah bersetubuh dengan Andri. Diciumnya juga bibir Andri.
Nia menggangguk. Sebentar mereka terdiam sembari lihat Germen tutup pintu.
Hingga sekarang ini, telah berpuluh kali Germen bersetubuh dengan Andri dimuka mata Nia. Nia bukanlah biseks. Nia cuma rasakan satu gairah serta rangsangan yang begitu kuat saat lihat suaminya menyetubuhi wanita beda yang disenangi Nia sendiri. Serta menurut Nia juga, hingga detik ini mereka tidak sempat main bertiga. Andri senantiasa bersetubuh cuma berdua dengan Germen.
Sesaat Nia juga senantiasa cuma bersetubuh berdua denganku. Tidak sempat bertiga dengan Andri. Hal semacam ini yang buat situasi hidup Nia jadi berwarna cerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.