Narasi Dewasa Ngentot Dengan Cewek Berjilbab Yang Semok Serta Montok – Mobil Ertiga putih berhasil parkir di ruangan parkir yang sudah kusediakan. Sebagian orang turun dari mobil itu.
Narasi Mesum Ngentot Dengan Cewek Berjilbab Yang Semok Serta Montok – Ada seseorang lelaki 1/2 baya yang kutafsir usianya telah 60 th., lantas ada pria seumuran denganku, kurang lebih 29 th. umurnya. Ada pula seseorang gadis, mungkin saja usianya kisaran 13 tahunan serta seseorang wanita berjilbab yang umurnya lebih muda dariku.
“Rame mas” kata sang ayah yg tampak rambutnya rata dengan uban.
“Lumayan pak, tapi masih tetap ada tempat yang kosong kog” jawabku.
Saya lantas mengantar mereka sampai pintu masuk kedai makan yang saya jagalah lahan parkirnya. Waktu itu saya berdiri pas di belakang rombongan keluarga barusan, sembari memerhatikan postur badan mereka. Saat mataku memandang sang wanita berjilbab, saya menelan ludahku. Karna dia tampak begitu seksi dengan balutan gamis memiliki bahan kaos yang cukup ketat dibagian pinggul serta pantatnya. Badannya seperti gitar lokal yang seringkali saya mainkan di kamar kost waktu hati terasa bimbang.
“Gilaaa…pantatnya buat ngiler” gumamku.
Kemudian saya kembali melindungi lahan parkir serta duduk di kursi plastik sembari menyeruput kopi panas yang kubeli dari warung kopi dekat kedai makan itu. Selang beberapa saat wanita yang kuperhatikan barusan datang hampiri mobil Ertiga yang ditumpanginya dengan agak lari hingga buat payudaranya berayun ayun indah. Siapa kira bila nyatanya payudaranya lumayan besar serta tampak kencang dan menantang untuk diremas.
Saya berdiri seraya bertanya
“Ada apa mbak kog lari-lari? ” tanyaku.
“Ini mas, sepertinya kunci mobil ketinggalan didalam deh” jawabnya dengan muka cemas.
Dia lantas tempelkan tubuh serta berwajah ke pintu mobil dengan maksud lihat lebih terang kearah dalam kabin mobil itu. Sesaat saya terpaku memandangi badan semoknya dari belakang. Gamis berwarna pink benar-benar membuatku menelan ludah kembali. Lantas dengan fikiran agak mesum saya mendekatkan badanku kearah badannya dengan modus juga menginginkan lihat keadaan kunci mobilnya. Dengan berniat saya merapatkan badanku dengan modus memberikannya penerangan lewat senter yang kupegang.
Mbaknya kaget waktu badannya kuhimpit dengan tubuhku.
“Pinjam senternya sebentar ya mas? ” tuturnya tanpa ada risih ataupun geram atas kelakuanku.
Kusodorkan senter itu tanpa ada melonggarkan himpitan tubuhku tapi jadi lebihku tekankan daerah kejantananku ke pantatnya.
“Tuh benerkan kuncinya ketinggalan di dalam” tuturnya.
Saya makin menghimpitnya serta turut lihat kunci yang masih tetap bergantung dibawah kemudinya.
“Kog dapat ketinggalan sich mbak” kataku sembari hirup minyak wangi badannya.
Sesungguhnya saya masih tetap menginginkan menekan badannya dengan berupaya menggesek pantatnya itu dengan batang kejantananku walau diluar celana. Tapi mengingat kondisi yg tidak sangat mungkin pada akhirnya saya menjauh mencari sebatang kawat untukku buat jadi alat pengait. Sesudah temukan sebatang kawat, saya kembali menuju mobil, semua anggota keluarga mobil Ertiga juga terlihat telah berkumpul dengan muka cemas.
“Permisi, maaf bolehkah saya menolong? ” tanyaku.
“Oh iya mas silakan” jawab pak tua itu.
Narasi Panas Ngentot Dengan Cewek Berjilbab Yang Semok Serta Montok – Dengan bekal pengetahuan yang kupunya, saya coba mengkaitkan kawat barusan di sela-sela kaca jendela. “Ceklekkk! ”
“Nah, telah dapat di buka nih” kataku sembari menarik tuas pintu mobil itu. Semuanya keluarga itu tersenyum lega.
“Hebat mas, terima kasih ya” kata mas mas yang umurnya seumuran denganku.
“Sama-sama mas” jawabku.
Lalu saya meninggalkan mereka karna ada 2 buah mobil coba mencari tempat parkir. Sesudah usai meletakkan ke-2 mobil itu saya kembali pada tempat dudukku. Semuanya anggota keluarga Ertiga barusan kelihatannya meneruskan santap malamnya di kedai itu. Selang 10 menit mereka kembali pada parkiran manfaat beranjak pergi. Tapi sepertinya ada yang kurang, penumpang yang awal mulanya ada 4 orang saat ini cuma 3 orang. Wanita berjilbab barusan tidak tampak olehku. Saya juga berdiri manfaat berikan sapaan.
“Sudah usai makan malamnya…udah dicek tak ada barang yang ketinggalankan? ” tanyaku.
“Ehhmm…kalo barang sich sepertinya tak ada yang ketinggalan mas, hanya istri saya yang masih tetap didalam tuturnya ingin ketemu konsumen di kedai ini, jadi kami tinggal. Agar kelak dia pulang naik go-jek aja” tegas pria yang nyatanya suami dari wanita berjilbab yang saya cabuli barusan.
“O.. demikian.. ini ingin kearah mana pak? ” tanyaku.
“Ke kanan ya mas” jawab ayah beruban itu.
Sesudah semuanya penumpang masuk, saya mengarahkan mobil sesuai sama maksud serta nyatanya mereka memberiku uang 50ribu jadi rasa terima kasih.
“Waahh…makasih banyak mas” kataku pada pria yang tengah menyupir.
Tidak merasa malam sudah larut kulihat saat tunjukkan telah jam 23 : 00 di monitor ponselku. Lahan parkir juga telah tidak ada sekali lagi mobil ataupun motor konsumen. Yang ada cuma motor beberapa karyawan saja. Saya bergegas masuk untuk berpamitan pada yang memiliki kedai karna tugasku telah usai di jam ini. Waktu saya melangkahkan kaki masuk saya lihat wanita berjilbab semok barusan masih tetap didalam serta masih tetap bercengkrama dengan 2 orang wanita. Serta nyatanya juga masih tetap ada 3 meja yang masih tetap di menempati pelanggan.
Bos, saya pulang dahulu ya, di luar telah beres semua” kataku pada yang memiliki kedai itu.
“Oke…makasih bro” jawabnya sembari memberiku kantong plastik jadi jatah makan malam.
“Sama-sama bos, hingga ketemu besok” kataku.
Saya jalan menuju parkiran motorku lantas menungganginya serta menyalakan mesinnya. Waktu menginginkan meninggalkan tempat itu saya lihat ada taksi berhenti rupanya taksi itu menjemput 3 wanita yang satu diantaranya wanita berjilbab itu. Tapi sesudah taksi berlalu nyatanya wanita berjilbab tidak turut masuk. Dia masih tetap berdiri sembari memainkan ponselnya. Iseng-iseng saya menghampirinya.
“Selamat malem mbak, kog gak pulang bareng taksi tadi” tanyaku sopan.
“Ga mas, saya sekali lagi nunggu GO-JEK nih” jawabnya.
“O…sebaiknya nunggu didalam saja mbak agar aman” saranku
“Ga ah mas di sini saja lagian gak enak sama pemiliknya” jawabnya sembari tersenyum manis
“Ya telah jika gitu agar saya temani diluar sini ya” kataku berbasa-basi.
“Boleh mas, asak masnya gak keberatan” tuturnya.
“Oh gak kog mbak, mbaknya gak berat kog hehehe…” candaku.
“Hahahha…” tawanya.
Narasi Porno Ngentot Dengan Cewek Berjilbab Yang Semok Serta Montok – Kamipun bercakap sampai 30 menit. Wanita berjilbab tampak mulai cemas karna GO-JEKnya gak kunjung tiba. Jadi dengan hati pahlawan saya menawarinya tumpangan untuk pulang. Dengan agak kuatir dia juga menyepakati. Saya meluncur untuk mengantarnya pulang. Serta kebetulan juga nyatanya tempat tinggalnya ada di perumahan yang sama kutempati hanya berlainan blok. Waktu melalui pos satpam di pintu gerbang perumahan beberapa satpam lihat kami dengan muka heran serta ajukan pertanyaan bertanya.
“Malem pak bos” sapaku pada beberapa satpam
“Iya malem mas” jawabnya kompak.
Tidak lama saya juga akan hingga dirumah yang kusewa.
“Ini tempat tinggal saya mbak, ingin singgah dahulu mbak” tanyaku basa-basai.
“Besok saja mas ini kan telah malem” jawabnya.
Sesudah rumahku lewatkan saya mesti memotong jalan. Jadi saya mesti lewat jalur lapangan badminton di komplek ini.
Lapangan benar-benar gelap karna malam hari ini tidak ada aktivitas badminton. Terlebih kanan kiri lapangan ini cuma tempat tinggal kosong yang tidak terurus karna belumlah ada pembelinya. Mendadak ponsel si mbak berdering, saya hentikan laju motor di dalam lapangan badminton ini. Dia turun untuk mengangkat telfon dengan agak menjauhiku. Kumatikan mesin motorku. Sesudah dia usai terima telfon dia kembali pada arahku.
“Gelap banget mas, mengapa mesin motornya dimatiin? ” tanyanya sedikit cemas.
“Biar g ganggu mbak terima telfon” jawabnya.
“Oh gitu, ya telah kita lanjutin yuk, saya takut sama tempat sepi serta gelap” tuturnya sembari meremas lenganku. Sialnya dia juga merapatkan dadanya di lenganku juga. Rasa kenyal serta empuk saya nikmati walau sebentar.
Setelah itu saya melajukan motorku ke tempat tinggalnya yang ada di blok paling ujung. Setelah tiba di pagar depan tempat tinggalnya kembali mesin motorku matikan. Dia mengatakan terima kasih serta melambaikan tangannya. Lalu saya kembali menuju tempat tinggal untuk istirahat.
Pagi harinya saya dikagetkan dengan nada berisik di pintu pagar rumahku. Nyatanya wanita berjilbab yang sejak dari barusan berisik di pintu pagar.
“Ada apa mbak pagi-pagi telah tiba sini” sapaku
“Kemana saja sich dari barusan saya gedor pintunya tak ada jawaban” kata wanita itu dengan sewot.
“Maaf mbak masih tetap tidur” kataku sembari buka pintu pagar serta mempersilahkan nya masuk.
“Jam segini masih tetap tidur? ” paparnya waktu masuk dalam ruangan tamu.
“Hehehe iya mbak, silahkan duduk mbak” jawabku.
“Iya terima kasih, oya mas ini ada sarapan buat kamu” tuturnya.
“Wah ngrepotin nih mbak…mbok ya sehari-hari seperti gini hahaha…” gurauku.
“Yeee…maunya” ucapnya.
“Oya, mbak ingin minum apa agar saya bikinkan” kataku.
“Udah gak usah makasih” tuturnya sembari lihat kearah batang kejantananku yang menonjol karna rutinitas anak lelaki pada pagi hari. Waktu itu saya cuma menggunakan celana sepak bola berbahan jersey yang agak kekecilan.
Waktu saya lihat jam dinding nyatanya telah jam 9 pagi serta kulihat dia makin serius melihat batang kontolku yang menegang serta bersembunyi dibalik celana yang tidak bercelana dalam itu.
“Sudah lama mbak? ” tanyaku.
“Apanya? ” tanyanya balik sembari terpaku lihat ereksiku
“Lihat batangku” kataku to the point.
“Lumayan…gede juga ya? ” jawabnya.
“Eh…maaf maaf…” imbihnya sembari tutup matanya.
“Hehehe…” jawabku.
“Ya telah jika gitu saya pamit dahulu ya” tuturnya sembari bangkit serta jalan melaluiku. Menginginkan rasa-rasanya hentikan dia, tapi karna saya masih tetap berfikiran jernih jadi kubiarkan dia pergi. Mataku cuma memandang bongkahan pantat semoknya yang menjauh dari pandanganku. Saya kembali duduk serta buka rantang yang dia beri barusan. Segeraku santap lantas kembali pada kamar tidur untuk meneruskan istirahat.
Saat menunjuk kan jam 4 sore. Nada jam weker di meja kamar membangunkanku, waktunya mandi serta berbenah diri, setelah itu saya membersihkan rantang untukku kembalikan pada wanita berjilbab. Sesudah siap serta menggunakan rompi parkir saya menuju tempat tinggalnya. Setibanya disana tempat tinggal itu terlihat sepi, kucoba segera masuk halaman depan dengan menggeser pintu pagarnya lantas melihat ke arah taman. Ada sesosok wanita tengah jongkok menggunakan kaos berwarna kuning dengan rambut di ikat ekor kuda. Saya berusaha untuk menyapanya, waktu dia menjawab sembari membalikan tubuhnya begitu kagetnya saya saat menatapnya tanpa ada jilbab serta gamis. Walau sebenarnya waktu dia datang ke rumahku barusan pagi dia cukup sopan, mungkin saja karna dirumah jadi bajunya sesuai sama itu.
Kutatap semua badannya dari atas sampai bawah. Waktu mataku tengah memandang sisi bawahnya saya menelan ludah.
Dia cuma menggunakan hotpants memiliki bahan jersey begitu pendek berwarna putih, tampak lipatan garis di pangkal pahanya yang mengisyaratkan ia tidak menggunakan celana dalam. Ke-2 tangannya menggunakan sarung tangan kaos serta menggenggam gunting tanaman di tangan kirinya.
“Lagi berkebun ya mbak” tanyaku mengalihkan pandangan sebelumnya ketahuan bila saya memandang gundukan memeknya.
“Iya nih buat kesibukan” tuturnya.
Pagar tempat tinggalnya cukup tinggi jadi waktu kami bercakap tidak tampak oleh tetangga di dekat tempat tinggalnya. Dia melemparkan gunting tanaman ke arah ember plastik lantas buka sarung tangannya.
“Ada apa mas? ” bertanya dia.
“Nih mbak, au mgembalikin rantang” jawabku.
“Oya masuk yuk mas…” tuturnya sembari jalan masuk kedalam tempat tinggal.
Saya mengikutinya dari belakang. Benar-benar indah panorama sore hari ini, walau sisi paha tampak gumpalan-gumpalan lemak tapi kulit putih nya tidak sedikitpun terlihat cela. Saya mengikutinya sampai ke dapur. Setelah itu dia ambil minuman di kulkas, tak tahu karna botol minumnya ada di rack bawah atau berniat memancing nafsuku dia menungginggkan pantatnya sampai memiliki bentuk bulat bak bola, padat kenyal serta besar.
Narasi Ngentot Dengan Cewek Berjilbab Yang Semok Serta Montok – “Wow, pantatmu semok banget sich mbak? ” kataku spontan.
“Apa mas? ” tanyanya masih tetap dengan menungging.
Tanpa ada menjawab terlebih dulu, saya mendekatinya lantas berjongkok untuk mendekatkan mukaku ke pantatnya sembari berkata,
“Kamu seksi sekali mbak, menghidupkan nafsuku” kataku. Tanpa ada basa basi kubenamkan mukaku sembari memegang ke-2 pinggulnya dengan tanganku.
“Aaahh…. janganlah masss…” tuturnya kaget. Tapi anehnya dia tidak sedikitpun coba menghindar. Kuhisap dalam-dalam bau panta nya yang beragam aroma itu lantas dengan sigap ke-2 tanganku aktif meraba paha serta sekelilingnya.
“Udah mas hentikan” pintanya. Karna hidungku telah kenyang hirup aroma pantatnya saya menyudahi perbuatanku lantas berdiri manfaat melepas celana jins belelku dan celana dalamku yang bolong.
Agen Tangkasnet
Batang kontolku telah tegang perkasa serta siap untuk di pakai. Saya kembali mendekatinya serta memeluk badannya yang saat ini berdiri menghadap kulkas yang masih tetap terbuka.
“Aahhh…maass…jangan maaasss…” elaknya manja.
“Habisnya mbak seksi banget sih…akunya jadi terangsang donk” kataku sembari meremas susunya dari luar kaosnya.
Dia menggeliat sampai pantat semoknya bergesekan mesra dengan kontolku.
Kuciumi mesra lehernya dari belakang, tangannya merangkulku serta meremasi rambutku. Lalu tangan itu kuarahkan ke kontolku, dia dengan tanggap segera mengelusnya.
“Kita geser yuk mas” ajaknya. Rupanya dia telah dibawah alam nafsu jadi dia sudah mengikhlaskan badannya untukku cicipi. Kubuka kaosnya perlahan-lahan lantas kubuang tak tahu kemana, dia membalikan tubuhnya. Tampak berwajah memerah sinyal nafsunya telah kuasai otaknya. Tidak kusia-siakan peristiwa ini dengan mengulum bibirnya yang basah.
“Suamimu jika pulang jam berapakah mbak? ” tanyaku sembari buka kaitan bhnya.
“Ga pasti maaaasss…” jawabnya manja sembari menolong buka bh.
Saya segera nikmati putingnya yang sebesar kacang atom itu dengan beringas.
“Sssthhh…aahhh…enak maasss…” desahnya. Tidak menyiayiakan saat saya memegang ke-2 bahunya untukku tekan kebawah supaya ia berjongkok. Rupanya dia memahami maksudku, secara cepat dia juga mencapai batang kontolku lantas mengulum mesra dari ujung sampai pangkal nya. Tidak cuma itu buah pelirku juga dia mainkan seperti bermain bola pingpong. Saya yang diperlakukan sesuai sama itu cuma dapat mendesah menahan nikmat. Udara dingin dari kulkas yang terbuka menaikkan sensasi sendiri dalam permainan ini. Lima menit lalu saya hentikan kulumannya yang makin mantab itu.
“Udah ya mbak” kataku sembari mengangkat badannya berdiri.
“Kenapa mas,,, gak enak ya? ” tuturnya sembari mengelap lelehan liur di bibirnya.
“Enak banget kog, saat ini ubahan saya ingin jilati memek kamu” kataku sembari jongkok untuk menarik turun hotspant kepunyaannya yang tampak basah di ruang miss v nya. Celana telah lepas serta memeknya segera kujilati. Jembutnya lebat sekali sampai waktu saya menyedoti bibir memeknya ada yang turut ku sedot.
Sesudah memeknya basah kuyup saya berdiri manfaat mengarahkan kontolku untuk masuk ke lubang memeknya.
“Ke kamar saja yuk mas” pintanya.
“Udah di sini aja” kataku. Ku gesek gesekan kepala kontolku disela-sela lipatan bibir memeknya lantas tanpa ada rintangan yang berat saya mendorongnya serta masuklah semuanya kontolku. “Sleeeppp…. ”
“Ooohh…maaasss…. aahhh…” jeritnya perlahan. Segera saja saya goyang memeknya sesuka hatiku. Memek yang basah ini kurasakan agak mengedut-edut sampai buat saya serta dia sama-sama mendesah lirih. Udara dingin kulkas yang terbuka seolah menaikkan situasi seks yang bagiku cukup enak. Tidak berapakah lama saya menyuruhnya berbalik tubuh supaya kontolku dapat kutusukan lebih dalam di tempat doggy. Sesudah kucabut saya kembali menggesek memeknya dalam tempat menungging ini serta tidak lama kutancapkan sekali lagi dengan cepat supaya dia menjerit nikmat.
“Aaaahhh yeesss…” desahnya.
Narasi Seks Ngentot Dengan Cewek Berjilbab Yang Semok Serta Montok – Genjotanku makin kupercepat. Ke-2 tangannya menyokong pada pintu kulkas serta sisi frezzernya (kulkasnya dua pintu, atas serta bawah). Susunya kenyalnya bergoyang-goyang indah serta kadang-kadang kuremasi walau merasa dingin.
“Aaahhh…maaasss…aku ingin pipisss…” teriaknya lirih.
“Pipisin saja mbak…” kataku sembari selalu menggenjot memeknya.
Lantas dia mendorong badanku serta memajukan pantatnya supaya kontolku lepas. Lalu mengalirlah cairan serupa air kencing itu keluar deras dari memeknya. “Gila, dapat gitu ya memeknya” gumamku. Badannya menggelepar jenis ikan yang keluar daru kolamnya. Saya memandang kontolku yang memerah lantas dengan sigap kutusuk sekali lagi memeknya.
Sesudah kugenjot serta kugoyang sekitaran 5 menit. Kontolku tunjukkan sinyal tanda menginginkan muncrat.
“Aku ingin keluar mbak, tumpahin didalam memek anda ya mbak” kataku.
“Terseraaahhhh…aaahhh…” desahnya. Serta lantas ” Crooot…crooot…crooott…” Menyemburlah semua sperma hangatku didalam memeknya. Badannya kembali bergetar. Saya memeluknya erat dibagian perutnya. Berniat saya tidak segera melepas kontolku. Dia sedikit menghadapku dengan membelai rambut ikalku.
“Makasih ya mas” ucapnya.
“Sama-sama mbak cantik nan seksi” balasku.
Kutarik perlahan-lahan kopntolku keluar dari memeknya. Kami juga segera mandi dengan serta sama-sama menyabuni keduanya. Setelah itu kami bercinta sekali lagi didalam kamar mandi sampai beragam jenis style serta kembali kumuncratkan spermaku didalam memeknya. Kemudian kami kembali mandi untuk bersihkan diri.
Sesudah usai mandi saya menggunakan bajuku serta duduk di ruangan tamu. Kulihat jam tunjukkan jam 17 : 15
Baca Juga : Narasi Dewasa tante Seksi Perlu Cost Untuk Nafkah Batin
Narasi Saru Ngentot Dengan Cewek Berjilbab Yang Semok Serta Montok – “Wah telat parkir nih” gumamku.
Tidak lama dia datang dengan baju gamis lengkap dengan hijabnya.
“Kog makai jilbab” tanyaku.
“Biar suamiku gak geram cocok dia dateng” tuturnya.
Saya cuma mengangguk
“Soalnya jika ada tamu, saya harus berhijab” imbuhnya.
“Hahaha…padahal habis dicabuli sama tukang parkir” kataku menggoda.
“Hussshhh…” tuturnya.
Kami ikut serta sekali lagi bercakap ngalor ngidul hingga dia sharing bila mereka belum juga dikaruniai momongan sesudah 5 th. menikah.
“Wah, enatar jika hamil bagaimana? ” tanyaku.
“Ya bersukur donk, walau hamil demgam anda mas” jawabnya sembari mencubitku.
Karna petang mulai datang saya berpamitan sesudah sukses memeluk serta mencium bibirnya.
“Ya telah saya pergi parkir dahulu ya” pamitku.
“Iya mas, ati-ati di jalan ya” tuturnya sembari mengantarku keluar dari ruangan tamu.
Dalam perjalanan saya senyam senyum sendiri mengingat peristiwa barusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.